News

Penjelasan CV Madya Raya terkait dengan pembangunan saluran di Gampong Nagrhoe Barat

Warga Gampong Nagrhoe Barat, Pidie Jaya, keluhkan proyek pembangunan drainase senilai Rp1 miliar yang dikerjakan CV Madya Raya Group yang dinilai asal jadi.
Penjelasan CV Madya Raya terkait dengan pembangunan saluran di Gampong Nagrhoe Barat
Proyek Drainase di Dusun Blang Usi, Ulim Pidie Jaya, proyek APBA 2021.

POPULARITAS.COM – Warga Gampong Nagrhoe Barat, Pidie Jaya, keluhkan proyek pembangunan drainase senilai Rp1 miliar yang dikerjakan CV Madya Raya Group yang dinilai asal jadi.

Keluhan tersebut disampaikan Muhammad Hasballah, warga gampong tersebut kepada popularitas.com beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, saat pengerjaan saluran itu pondasi tidak digali, dan hal itu berdampak saat banjir terjadi di daerah itu.

Selain itu juga, saluran yang dibangun kondisinya lebih tinggi dari bahu jalan, dan hal itu justru ketika banjir air meluber dan tidak mengalir pada saluran.

Menanggapi hal itu, pelaksanan proyek dari CV Madya Raya Group, Nuzul Fahmi dalam keterangannya kepada popularitas.com, Kamis (27/1/2022) mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pekerjaan proyek berdasarkan RAB dan juga spesifikasia teknis yang tersedia.

Dikatakannya, Pekerjaan kontruksi yang dilakukan pihaknya, sudah memenuhi standar dan spesifikasi yang ada dalam klausul kontrak dan pekerjaan proyek.

“Kami sudah kerjakan sesuai dengan spek,” terangnya.

Diketahui, Paket pekerjaan dengan nilai HPS Rp 1.273.991.598, DIPA Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Provinsi Aceh tahun 2021 itu dikerjakan oleh CV Madya Raya Group dengan nilai kontrak Rp 977.289.047.

Diterangkannya lebih lanjut, dalam RAB pengerjaan drainase itu, item pekerjaan pondasi memang tidak ada, karenanya pihaknya tidak melakukan penggalian pondasi.

“Yang pada saluran di atas yang besar itu ada digali pondasi, kalau bangunan dibawah yang kecil itu tidak digali pondasinya, memang seperti itu speknya,” ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga mengklaim  usai proyek tersebut rampung dikerjakan, tidak ada bangunan atau talud yang mengalami kerusakan dampak banjir, melain hanya lumpur-lumpur dari dari bencana alam itu yang memadati saluran tersebut.

“Kalau bangunan yang rusak akibat banjir tidak ada, bangunan utuh, cuma efek banjir saja, seperti luapan air dan lumpur menumpuk di dalam parit. Lumpur itu sudah kami bersihkan dua hari yang lalu,” pungkas Fahmi.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: