News

Perguruan tinggi di Aceh diminta dirikan prodi bahasa daerah

Ilustrasi, para mahasiswa dari UIN Ar Raniry dan USK, saat berada di ruang baca Perpustakaan Wilayah (Puswil) Aceh. Saat ini, Puswil telah dijadikan alternatif mahasiswa dalam mengerjakan berbagai tugas di kampus. FOTO : popularitas.com/Riska Zulfira

POPULARITAS.COM – Balai Bahasa Provinsi Aceh (BBPA) meminta perguruan tinggi yang ada di daerah itu untuk mendirikan jurusan atau program studi (prodi) bahasa daerah Aceh sebagai upaya melahirkan guru yang cakap mengajar bahasa lokal.

“Kehadiran prodi bahasa daerah sangat penting agar dapat mencetak guru atau pengajar yang mampu mengajar bahasa daerah kepada siswa di sekolah,” kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh Umar Solikhan, dikutip dari laman Antara, Jumat (17/3/2023).

Umar mengatakan, jurusan tersebut dibutuhkan karena dalam proses implementasi revitalisasi bahasa daerah di sekolah tidak bisa berjalan baik jika tanpa guru bahasa daerah.

Selain itu, kelangsungan pembelajaran muatan lokal bahasa daerah di sekolah juga dapat berjalan konsisten karena adanya jaminan guru yang selalu mengajarkan dan memfasilitasi pelajar.

“Seperti halnya perguruan tinggi di Pulau Jawa yang beberapa diantaranya sudah memiliki jurusan Bahasa Jawa dan Bahasa Bali,” ujarnya.

Umar menyampaikan bahwa dalam rangka melestarikan bahasa daerah kepada generasi muda, saat ini pihaknya terus melakukan upaya revitalisasi bahasa daerah.

Di mana tahun ini, Balai Bahasa Provinsi Aceh memfokuskan upaya revitalisasi bahasa daerah Gayo di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues.

“Bahasa Gayo memiliki jumlah penutur terbesar kedua setelah bahasa Aceh, maka terpilih untuk direvitalisasi karena masuk kategori rentan berdasarkan hasil kajian pada 2019,” kata Umar.

Shares: