HeadlineNews

Pertahankan Zona Oranye, Satgas Pijay Perkatat Razia Prokes

Polres Majene wajibkan pengurus SIM sudah suntik vaksin covid-19
Seorang anggota staf menunjukkan sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. yang berada di Beijing, China, 11 April 2020. (ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras)

 – Peta zonasi sebaran COVID-19 di Kabupaten Pidie Jaya, kembali berubah menjadi oranye.

Pekan sebelumnya, atau tepatnya sejak 31 Oktober 2020, zonasi COVID-19 Pidie Jaya sempat menjadi merah, atau daerah dengan resiko tinggi penyebaran virus corona.

Kini, Satgas COVID-19 Pusat kembali merilis peta zonasi, di mana Pidie Jaya masuk dalam zona oranye.

Ketua Pusdalops Satgas COVID-19 Pidie Jaya, Okta Handipa saat dikonfirmasi popularitas.com membenarkan, zonasi daerah setempat sudah kembali oranye.

“Kemarin sore kita lihat, Pidie Jaya sudah kembali oranye,” kata Okta, Minggu (8/11/2020).

Berubahnya zonasi Pidie Jaya, dari merah menjadi oranye itu tidak terlepas dari mengecilnya angka positif dan membesarnya angka kasus kesembuhan.

Selain itu, pasca Pidie Jaya masuk dalam zona merah sejak 31 Oktober 2020, Satgas COVID-19 setempat, terhitung 1 hingga 5 November, kembali memperketat razia protkes melebihi dari razia-razia sebelumnya, guna menekan angka positif COVID-19 kembali meningkat, serta tujuan memperbaiki peta zonasi setempat.

Bukan hanya itu saja, seluruh Satgas di 222 Gampong di Pidie Jaya yang terbentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati, juga diintruksikan mengontrol langsung disiplin Protkes di masing-masing desa.

Bahkan, Tim Gerakan Nakes Aceh Cegah Covid-19 (Gencar) Pidie Jaya, di bawah binaan Puskesmas juga langsung bergerak ke pelosok-pelosok desa guna melakukan pelacakan kasus, serta sosialisasi disiplin Protkes.

“Itu beberapa kiat yang kita lakukan pasca mengetahui Pidie Jaya masuk dalam zona merah pada 31 Oktober,” jelasnya.

Sejurus kemudian, zonasi Pidie Jaya tidak lagi merah, namun kembalu turun menjadi orange.

Faktor lain, masyarakat Pidie Jaya dinilai olehnya juga mulai patuh terhadap protkes, berupa memakai masker dan mencuci tangan, walau belum sepunuhnya.

“Mereka sudah pakai masker, namun terkadang dipakai di dagu, atau dimasukkan ke kantong. Dan semua masyarakat sudah membawa masker, sehingga saat razia, kita menegur dan mengajari cara memakai masker kepada masyarakat,” jelasnya.

Diakui oleh Okta, yang masih belum dipatuhi masyarakat Protkes berupa menjaga jarak.

“Masyarakat untuk protkes tiga M itu, dalam hal memakai masker sudah, mencuci tangan sudah, tapi menjaga jarak, itu yang belum,” jelasnya.

Mengingat masyarakat masih belum patuh menjaga jarak, Tim Razia Satgas tak ayal mendatangai lokasi keramaian yang tidak patuh Protkes tersebut.

Pelaksana tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya itu, mengingatkan seluruh masyarakat untuk kembali mematuhi jarak tersebut.

Bahkan bagi masyarakat yang hendak membuat acara yang berpotensi berkumpulnya massa dalam jumlah yang banyak, sebelum dilaksanakan terlebih dahulu dilaporkan ke Satgas.

Sehingga Satgas COVID-19 Pidie Jaya dapat melakukan antisipadi pencegahan penyebaran COVID-19.

Masih dia, saat ini dari total 180 kasus positif COVID-19 terhitung Agustus 2020, hanya tersisa 7 orang yang masih aktif, tiga isolasi mandiri, empat dalam perawatan.

Dia berharap masyarakat setempat patuh protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Pidie Jaya.[Ubah Laku]

Editor: Acal

Shares: