News

Polisi tegaskan lokasi video kekerasan yang beredar di medsos bukan di Aceh

Informasi keberadaan 23 geng motor di Aceh dipastikan hoaks
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto. Foto: Humas Polri

POPULARITAS.COM – Akhir-akhir ini, banyak konten hoaks berupa foto maupun video yang menampilkan tindakan kekerasan beredar di pelbagai platform media sosial yang menarasikan kejadian itu seolah-olah terjadi di Aceh.

Sebelumnya, Polda Aceh telah mengklarifikasi satu konten berupa foto yang menampilkan telapak tangan korban jambret hampir putus ditebas pelaku. Konten tersebut sudah dipastikan hoaks.

Kali ini, Polda Aceh ingin mengklarifikasi dua video kekerasan yang beredar di medsos. Pertama, video sekelompok pemuda yang membawa senjata tajam sambil berjoget-joget di jalan.

Di akhir video juga menampilkan seorang korban tewas dengan penuh luka bacok.

Video kedua, menampilkan seorang pemuda sedang menganiaya pemuda lainnya di bawah fly over dengan menghujamkan pisau secara bertubi-tubi dan brutal.

Dalam video tersebut juga terlihat ada pelaku lain, tetapi tidak tampak wajahnya.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto menjelaskan, kedua video kekerasan itu dinarasikan seolah lokasi kejadiannya di Aceh.

Padahal setelah dicek, lanjutnya, tidak ada laporan atau kejadian seperti yang ada dalam video tersebut di Aceh.

“Kejadiannya itu bukan di Aceh. Bisa jadi itu di daerah lain,” kata Joko dalam keterangan persnya, Sabtu (3/2/2024).

Joko juga mengingatkan agar masyarakat tidak menyebarkan hoaks atau informasi tanpa sumber yang jelas, karena dapat menimbulkan keresahan dan mengganggu kamtibmas yang selama ini sudah kondusif.

Masyarakat juga diimbau agar bijak dalam menggunakan medsos dan tidak menyebarkan hoaks, terutama terkait kekerasan di jalan seperti curat, curas, dan jambret.

Jangan sampai, tambah Joko, situasi yang sudah kondusif jadi terganggu dan menimbulkan keresahan dan rasa takut berlebihan bagi masyarakat.

“Kami minta jangan menyebarkan lagi narasi, foto, dan video hoaks yang dapat menimbulkan keresahan atau ketakutan di tengah-tengah masyarakat,” ucapnya.

“Pastikan dulu keabsahan setiap informasi sebelum dikonsumsi atau dibagikan, sehingga situasi keamanan di Bumi Serambi Mekkah tetap terjaga dan kondusif,” imbau Joko.

Shares: