News

Proses belajar tatap muka masih terbatas, begini persiapan Dinas PK jelang ujian siswa

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, sejak September 2021 hingga Maret 2022 masih memberlakukan proses belajar mengajar tatap muka secara terbatas untuk setiap sekolah di seluruh kota setempat.
Kemendikbud: Pembelajaran semester genap mengacu SKB Empat Menteri
Arsip Foto - Sejumlah siswi dengan menggunakan masker mengikuti proses belajar mengajar pada hari pertama sekolah tatap muka di Madrasah Aliyah Negeri 1 Aceh Barat, Aceh, Senin (20/7/2020). (ANTARA/Syifa Yulinnas)

POPULARITAS.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, sejak September 2021 hingga Maret 2022 masih memberlakukan proses belajar mengajar tatap muka secara terbatas untuk setiap sekolah di seluruh kota setempat.

Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran Nomor 800/951/Pemerintah Kota Lhokseumawe tentang pembatasan pertemuan tatap muka tahun pelajaran 2021/2022.

Namun hal tersebut tidak bisa dijalankan bagi siswa hendak mengikuti ujian kenaikan kelas pada pekan depan.

Meskipun begitu sesuai instruksi Pemko Lhokseumawe, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk proses selama ujian nanti, baik itu fasilitas dan aturan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Masih dibatasi, per harinya hanya 50 persen yang bisa belajar tatap muka. Tetapi bagi siswa kelas satu dan dua nantinya bisa mengisi di kelas anak kelas tiga, mereka kan sudah selesai ujian,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim kepada popularitas.com, Jumat (18/3/2022).

Sejauh ini, kata dia, pihak sekolah sudah mempersiapkan proses belajar seperti tempat mencuci tangan di setiap ruangan, hingga mengatur jarak tempat duduk minimal 1,5 meter di setiap ruangan, dan diwajibkan memakai masker.

“Kita harapkan anak-anak dapat mengikuti ujian dengan lancar, kita harapkan siswa kita tetap jalankan aturan sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19 meskipun sudah belajar tatap muka. Ujian nanti anak serentak pada 21 Maret 2022, hanya beberapa hari lagi,” katanya.

Selama ini, tambah Ibarahim, mekanisme proses belajar yang sudah dijalankan di sekolah yakni dibagi dua kelompok.

“Misalkan kelompok A, masuk sekolah pada hari Senin, dan kelompok B masuknya pada hari Selasa, selang seling, kelompok yang masuk shift belajar tatap muka dan tidak ada jadwal shift belajar di rumah, satu shift hanya dapat belajar 15 orang saja,” imbuhnya.

Shares: