Olahraga

Ragil Sudirman kesulitan mendefinisikan kondisi Persela

Persela Lamongan menderita kekalahan telak 0-4 dari Bhayangkara FC pada laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (20/3/2022) malam.
Pemain Persela Lamongan berlatih jelang putaran kedua Liga 1. (Dok. LIB)

POPULARITAS.COM – Persela Lamongan menderita kekalahan telak 0-4 dari Bhayangkara FC pada laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (20/3/2022) malam.

Kekalahan ini sudah tidak lagi mempengaruhi posisi di klasemen, sebab tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut sudah dipastikan terdegradasi sebelum kompetisi selesai.

Caretaker pelatih Persela Lamongan, Ragil Sudirman membeberkan terdegradasinya tim memberikan dampak yang sangat besar di ruang ganti.

Dia sampai kesulitan mendefinisikan kondisi tim yang memang sedang menemui titik terendahnya sejak 2004 silam.

“Tadi malam begitu kabar tim pasti terdegradasi pasti ada rasa yang bagaimana gitu (sulit didefinisikannya),” terang Ragil Sudirman, dikutip dari laman Liga 1, Selasa (22/3/2022).

Namun dia menolak menjadikan hal ini sebagai alasan dari kekalahan melawan Bhayangkara FC.

Dia mengatakan tim sudah legawa dengan nasib mereka di sisa pertandingan BRI Liga 1, sehingga mereka tetap menatap laga yang tersisa dengan semangat untuk menjaga kehormatan dan harga diri Persela Lamongan.

“Tapi kami tetap memberikan motivasi semua. Karena setiap paling tidak kami jangan sampai kalah banyak,” tutur Ragil Sudirman.

“Sebetulnya anak-anak sudah tahu kalau tim terdegradasi, tapi kami selalu memotivasi pemain untuk tampil tetap fight,” imbuhnya.

Gol-gol yang tercipta terjadi karena masalah teknis meski sebenarnya tim mengawali pertandingan dengan cukup baik, namun kemudian kecolongan yang berbuah dua gol pertama.

Situasi kemudian semakin memburuk setelah bek Syarif Wijianto mendapatkan direct red card pada menit 74. Akhirnya lini depan Bhayangkara FC pun semakin leluasa mengobrak-abrik lini pertahanan Persela Lamongan.

“Mungkin karena kami kecolongan banyak karena kekurangan orang sebab kartu merah. Akhirnya banyak celah dan banyak gol terjadi,” tandasnya.

Shares: