News

Rektor UIN Ar-Raniry: Pandemi tak menghentikan Kreativitas

– Universitas Islam Negeri (UIN) Ar- Raniry hari ini menggelar rapat senat terbuka wisuda mahasiswa tahun 2020.  Dan ini merupakan wisuda pertama yang di elar kampus ini selama masa pandemi.

Suasana di ruang Auditarium Ali Hasyimi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar- Raniry hari ini tak seramai biasanya, susunan kursi yang di atur sesuai dengan protokol kesehatan dengan jarak 1 meter. Para wisudawan memakai masker, faceshil dan sarung tangan sesuai dengan anjuran tim satgas covid-19 Kota Banda Aceh.

Tak tampak satupun orangtua dari wisudawan di ruangan tersebut, papan bunga sebagai ucapan untuk yang wisudapun tak menghiasi area wisuda.

Selesai penyematan tali toga oleh rektorat dan pemberian ijazah oleh dekan masing-masing fakultas, para peserta wisuda langsung harus meninggalkan aula tersebut.  Mekanisme itu dilakukan guna menghindari terjadinya penumpukan masa didalam ruangan sehingga tidak menimbulkan penyebaran covid -19.

Prof. Warul Walidin AK, selaku Rektor UIN Ar-Raniry mengatakan Wisuda kali ini merupakan wisuda pertama yang dilaksanakan di tengah pandemi dan dilaksanakan secara blendit (campuran).  Ada yang secara online dan ada yang ofline .

Namun dari dua obsi tersebut yang paling banyak adalah secara luring yakni sebanyak 900 orang selebihnya secara daring.

“ Dalam rangka milad UIN ke 57 hari ini kita melaksanakan rapat senat terbuka, mewisuda 1662 Mahasiswa dari berbagai jurusan dan 13 Doktor, dan untuk prosesinya kita mengikuti aturan yang diberlakukan tim gugus covid-19 dengan membatasi penumpukan masa dan menerapkan prokes secara ketat,” Jelas Rektor UIN Ar-Raniry

Selain itu Warul juga berharap dan berpesan kepada para sarjana UIN Ar-Raniry yang diwisuda hari ini untuk tetap menjadi alumni yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan menjaga nama baik orangtua juga almamater.

“Para wisudawan bukan berarti sudah selesai belajar.  Kemudian, ketika berada di lingkungan masyarakat tetap harus menjaga nama baik orangtua juga almamater dan  tetap beriman kepada Allah SWT,  menghormati orang tua.  dan yang paling penting jaga almamater,” harapnya.

Selain itu, ia juga berharap para wisudawan menjadi pemimpin yang kuat (strong leadership) di masyarakat, juga di era 4.0 maka dituntut untuk menjaga komunikasi yang baik, baik itu komunikasi dalam bahasa asing dan bahasa lainnya.

Shares: