HeadlineNews

Sebelum Meninggal, Polisi Meu Pep-Pep Sempat Kejang Usai Ngopi

Mengenang AKBP Adnan, Polisi Meu Pep-pep Ogah Asal Tilang
Mantan polisi meu pep-pep, Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn) Adnan tutup pada Kamis (31/12/2020). Pria kelahiran Meureudu, Pidie Jaya ini meninggal dunia di usia 60 tahun.

POPULARITAS.COM – Mantan polisi meu pep-pep, Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn) Adnan meninggal dunia di Kota Langsa pada Kamis (31/12/2020). Pria kelahiran Meureudu, Pidie Jaya ini menutup usia di umur 60 tahun.

Kapolres Langsa, AKBP Agung Kanigoro Nusantoro melalui Kabag Ops AKP Dheny Firmandika membenarkan jika AKBP Purn Adnan meninggal dunia di kota tersebut. Ia meninggal sekitar pukul 16.10 WIB.

“Sekitar pukul 16.10 WIB AKBP Adnan menghembuskan nafas terkahir dan meninggal dunia di Rumah Sakit Kota Langsa,” kata Dheny dalam keterangannya saat dikonfirmasi wartawan di Banda Aceh, Sabtu (31/12/2020) malam.

Dheny menjelaskan, AKBP Adnan meninggal dunia usai ngopi di salah satu warung kopi di Kota Langsa. Usai minum kopi, almarhum menuju Pos Pengamanan Ops Lilin Seulawah 2020 Polres Langsa dengan berjalan kaki.

“Tidak lama kemudian mengalami kejang. Kemudian, dibawa oleh personel piket Pos Pam Ops Lilin ke Rumah Sakit Umum Kota Langsa dengan menggunakan mobil patroli lantas. Sekitar pukul 16.10 WIB AKBP Adnan menghemuskan nafas terkahir dan meninggal dunia di Rumah Sakit Kota Langsa,” tutur Dheny.

Untuk diketahui, AKBP Adnan merupakan purnawirawan yang pernah bertugas di Direktorat Lalu-lintas Polda Aceh. Pada 2013, sosok ini sempat menjadi viral melalui aksinya di jalan raya.

Dengan berkeliling Kota Banda Aceh menggunakan mobil patroli, AKBP Adnan melakukan sosialisasi tentang tertib berlalu-lintas kepada pengguna jalan dengan mengedepan kearifan lokal, yakni menggunakan bahasa Aceh.

Apabila menemukan pengguna jalan yang melanggar, AKBP tak segan-segan menegur menggunakan bahasa Aceh melalui pengeras suara. Oleh karena itu, ia dikenal dengan Polisi Meu Pep-pep.

Atas terobosan tersebut, AKBP Adnan memperoleh sejumlah penghargaan, di antaranya Rekor Muri tahun 2013 sebagai polisi terdekat dengan rakyat dan mampu meminta tandatangan 25000 anti terobos lampu merah.

Kemudian, penghargaan di hari lahir Kota Banda Aceh 2014 dari Wali Kota Banda Aceh sebagai kategori polisi terajin, penghargaan dari Kapolda Aceh pada 2015 sebagai polisi disiplin.

Selanjutnya, penghaegaan dari Kakorlantas Polri tahun 2015 sebagai polisi peduli masyarakat, penghargaan dari Gubernur Aceh tahun 2016 sebagai polisi peduli keselamatan di jalan warga Aceh dan sejumlah penghargaan lainnya. []

Editor: Acal

Shares: