News

Sejarawan Australia kagumi Museum TMTB yang dibuat di era Anies Basewedan jabat Gubernur Jakarta

Sejarawan Australia kagumi Museum TMTB yang dibuat di era Anies Basewedan jabat Gubernur Jakarta
Sejarawan Australia Greg Poulgrain dan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa, saat berada di Museum Taman Makam Tokoh Bangsa (TMTB), Minggu (20/8/2023). FOTO : JMSI

POPULARITAS.COM – Sejarawan Australia Greg Poulgrain, kagumi keberadaan Museum Taman Makan Tokoh Bangsa (TMTB) di TPU Karet Bivak Jakarta. Tempat yang dibangun dan diresmikan oleh Anies Baswedan saat masih jabat Gubernur DKI Jakarta itu, dikatakannya sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam merawat memori kolektif perjuangan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Greg Poulgrain, saat kunjungi Museum TMTB bersama Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa, Minggu (20/8/2023).

Greg Poulgrain yang merupakan penulis buku “Incubus Intervention” dan “Genesis of Konfrontasi” itu, menyebutkan bahwa, Museum TMTB sangat menginspirasi. Sebab, katanya lagi, di tempat ini tidak hanya politisi yang dimakamkan, tapi ada wartawan, budayawan dan tokoh penting lainnya. “Museum ini dibangun dengan sangat baik,” ujarnya dengan kagum.

baca juga : Benyamin S dalam ingatan Teguh Santosa

Musem TMTB TPU Karet Bivak diresmikan Anies Baswedan pada 13 Oktober 2023. Pemberian nama itu didasarkan pada banyaknya tokoh bangsa yang dimakamkan ditempat itu. Mereka adalah pihak-pihak yang miliki peran penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia.

Bangunan museum yang berada di sisi Jalan Penjernihan 1 ini memiliki galeri seluas 435 meter per segi. Sebanyak 24 monitor yang dipasang di dindig bagian dalam menampilkan tokoh-tokoh bangsa yang dimakamkan di TPU Karet Bivak. Mereka antara lain adalah Fatmawati Soekarno, Pramoedya Ananta Toer,  MH Thamrin, H. Benyamin Sueb, Iswadi Idris, Firman Muntaco, Chairul Saleh, Chairil Anwar, Ismail Marzuki, SM Ardan, Soerjadi Soerjadarma, Kusuma Atmadja, Abu Hanifah, Roehana Khoedoes, dan Mohammad Natsir.

Sebelum memasuki Museum TMTB, Greg Poulgrain dan Teguh Santosa lebih dahulu mengunjungi makam pendiri Universitas Bung Karno (UBK) Rachmawati Soekarnoputri yang berada tidak jauh dari museum. Rachmawati meninggal dunia pada 3 Juli 2021 dan dimakamkan di sebelah makam ibunya, Fatmawati Soekarno, yang meninggal dunia tahun 1980.

Teguh yang pernah menjadi Wakil Rektor UBK mengatakan, Greg Poulgrain pernah mengusulkan kepada Rachmawati pembuatan film semi dokumenter yang diangkat dari salah satu buku yang ditulis Poulgrain, “Incubus Intervention” yang antara lain mengisahkan persahabatan Bung Karno dan Presiden AS John F. Kennedy. Juga konflik antara Kennedy dan Direktur CIA pada masa itu, Allen Dulles, mengenai kebijakan Paman Sam di Indonesia. 

Pembicaraan mengenai pembuatan film sempat dilakukan beberapa kali. Namun sebelum membuahkan hasil, pandemi Covid-19 melanda dan Rachmawati meninggal dunia. Pembicaraan mengenai pembuatan film itu pun tertunda untuk waktu yang cukup lama. 

Adapun Greg Poulgrain secara khusus menuliskan kisah perseteruan antara Kennedy dan Dulles dalam buku “JFK vs Allen Dulles: Battleground Indonesia” yang dirilis November 2020 lalu.

Editor : Hendro Saky

Shares: