EditorialHeadline

Selamat memilih, gunakan hati dan nurani untuk tentukan pilihan

Menerka hasil Pilpres 2024, satu atau dua putaran
Tangkapan layar ketiga Calon Presiden RI (dari kiri ke kanan) Anis Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat mengikuti debat kelima Pilpres 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jakarta, Minggu (4/2/2023) malam. (ANTARA/Youtube KPU)

POPULARITAS.COM – Sabtu (10/2/2024), masa kampanye pemilihan umum Presiden RI 2024-2029 berakhir. Terhitung, Minggu (12/2/2024) adalah masa tenang, hingga pencoblosan pada 14 Februari 2024.

Masa kampanye yang resmi berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan adalah 75 hari. Mulai efekti tanggal 28 November 2023 dan resmi berakhir 10 Februari 2024.

Tiga pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, telah melakukan serangkaian kampanye politik, baik secara tertutup maupun terbuka.

Paslon masing-masing nomor urut juga telah memaparkan visi dan misinya kepada rakyat Indonesia, baik melalui kampanye, maupun debat kandidat yang dilangsungkan lima tahap.

Rakyat Indonesia, tentu telah memiliki pengetahuan tentang sosok capres yang akan dipilih di TPS. Dari serangkaian kampanye politik dan besaran dukungan rakyat, secara teoritis kita sudah bisa menilai siapa yang akan terpilih sebagai Presiden RI 2024-2029.

Namun, teori terkadang tidak sesuai dengan praktek dilapangan. Selalu ada anomali politik yang membuat pergeseran dukungan masyarakat dari tiap pasangan calon.

Walau banyak lembaga survei unggulkan Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran, namun tak sedikit yang menyimpulkan Pemilihan Umum 2024 untuk memilih presiden dan wakil presiden RI akan berlangsung dua putaran.

Jika berkaca pada hasil sejumlah lembaga survei, pasangan Prabowo-Gibran berpeluang masuk pada putaran kedua. Namun, selalu ada anomali dalam pemilihan umum.

Kontestasi Pilpres 2024 kali ini berlangsung sangat sengit. Pasangan nomor urut 2 yang secara langsung dan tidak langsung mendapat dukungan besar dari Presiden Joko Widodo, nyaris unggul dalam setiap survei.

Namun, tidak menutup peluang bagi pasangan nomor urut 1 dan nomor urut 3 untuk bisa membalikkan keadaan.

Anies Baswedan yang mampu menghipnotis massa lewat acara Desak Anies, mendapatkan banyak sambutan luar biasa dari masyarakat. Citra paslon nomor urut 1 yang dibuat minim logistik itu, peroleh dukungan besar dari masyarakat. Bahkan, tak sedikit warga yang rela menyumbangkan spanduk, baliho dan alat peraga kampanye lainnya sepanjang gelaran kampanye.

Pun begitu, Paslon nomor urut 2 yang lebih mengutamakan bagi-bagi, tanpa dialektika, baik bagi-bagi susu, sembako dan lainnya.

Pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo dengan model kampanye menginap di rumah warga, berdialog dengan masyarakat dari kampung ke kampung dan dari kampus ke kampus. Bahkan, program Tabrak, Prof yang digagas Mahfud MD pun dapatkan sambutan tinggi dari masyarakat.

Tiga hari lagi, 204 juta penduduk Indonesia yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) akan memilih di 820.161 TPS di seluruh nusantara. Pada saat itu, nasib bangsa Indonesia akan ditentukan oleh rakyat. 

Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, rakyatlah yang berhak untuk menentukan pilihannya untuk memilih calon pemimpin yang akan membawa biduk Indonesia selama lima tahun kedepan.

Nasib bangsa ini akan dipertaruhkan selama lima menit ketika setiap warga Indonesia berada di TPS. Gunakan waktu itu, dengan menimbang, memikirkan dan bermohon kepada Allah SWT, agar diberikan pemimpin-pemimpin yang baik dan mampu membawa bangsa dan negara ini menuju cita-cita yang amanatkan dalam konstitusi.

Selamat memilih, gunakan hati dan nurani, sebab keputusan di bilik TPS akan menentukan seperti apa bangsa ini kedepan. (***EDITORIAL)

Shares: