News

Sepekan Kasus Covid-19 di Aceh Bertambah 1.348

Sebuah kalimat penyemangat tertulis di hazmat salah satu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/1/2021). - Antara

POPULARITAS.COM – Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Aceh meningkat tajam dalam sepekan terakhir. Sejak 22 Mei – 29 Mei, kenaikan kasus di Aceh mencapai 1.348 orang.

Kemarin, Jumat, juga bertambah lagi 260 orang, sementara pasien yang sembuh bertambah 145 orang, dan delapan orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, kasus aktif atau penderita positif Covid-19 dalam perawatan, di Aceh sebanyak 2.372 orang saat ini.

“Penderita Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri terus bertambah sejalan dengan peningkatan kasus-kasus positif harian belakangan ini,” kata juru bicara satuan tugas penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, Jumat (28/5/2021).

Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, dari 2.372 penderita Covid-19 dalam perawatan itu, 11 orang dirawat di ruang intensive care unit (ICU) dan 408 lainnya dirawat di ruang isolasi penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging (Pinere) rumah sakit rujukan di seluruh Aceh.

Sedangkan 1.933 orang lainnya melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Penderita yang isolasi mandiri ini terkonfirmasi positif Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala, atau memiliki gejala ringan yang tidak membutuhkan bantuan alat-alat medis di rumah sakit.

Pasien-pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri tersebut tetap dalam pengawasan tim medis, khususnya tenaga kesehatan pada pusat pelayanan kesehatan terdekat, seperti tenaga kesehatan Puskesmas setempat.

Keluarga yang merawat pasien isolasi mandiri seyogyanya benar-benar menerapkan protokol isolasi sesuai anjuran, dan apabila penderita mengalami gejala lebih berat hendaknya segera menghubungi petugas kesehatan untuk tindakan lebih lanjut.

Masyarakat sekitar sangat dianjurkan memberikan dukungan moril dan materil melalui koordinasi dengan Satgas Covid-19 gampong. Penderita Covid-19 maupun keluarga yang sedang merawatnya sangat membutuhkan dukungan dan doa dari para tetangga dan masyarakat di sekitarnya.

“Jangan memberikan stigma negatif terhadap penderita Covid-19. Penyakit ini bukan karena kutukan, melaikan virus corona yang dapat menularkan siapa saja. Mari saling mendoakan dan menguatkan keluarga yang musibah sembari terus menjaga diri dengan protokol kesehatan,” ujarnya.

Shares: