News

Unsyiah Santuni Mahasiwa yang Bertahan di Banda Aceh, Syarat Tak Merokok

Dosen Unsyiah Positif Corona Terakhir ke Kampus 14 Hari Lalu
Kampus Universitas Syiah Kuala. Foto: Humas USK

BANDA ACEH (popularitas.com) – Rumah Amal Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) memberikan bantuan kepada mahasisa yang masih bertahan di Banda Aceh di tengah wabah Covid-19.

Bantuan itu diberikan melalui rumah amal Masjid Jamik yang diambil dari dana solidaritas umat. Salah satu syaratanya, mahasiswa penerima tersebut selain tidak mampu, juga tidak merokok.

Ketua Rumah Amal Masjid Jamik Unsyiah,Heru Fahlevi, mengatakan, pemberian donasi ini ditargetkan untuk 200 mahasiswa. Untuk tahap awal, sumbangan telah disalurkan pada 28 Maret 2020 kepada penghuni asrama dan mahasiswa internasional.

“Kita bekerja sama dengan pengelola Asrama Unsyiah. Mereka yang mengkoordinir mahasiswa dan memasak makanan siap saji tiga kali sehari. Lalu makanan dibungkus dan diantar ke setiap-tiap kamar. Ini cara kita agar physical distancing tetap terjaga,” ujar Heru, Rabu (1/4/2020).

Ia menambahkan, dana yang dikumpulkan saat ini merupakan sumbangan dari masyarakat Aceh dan civitas akademika Unsyiah. Mengingat dana yang terkumpul masih sedikit, sumbangan pun masih mengutamakan mahasiswa yang terdesak dan memenuhi kriteria bantuan.

“Tidak semua mahasiswa Unsyiah di Banda Aceh yang menerima bantuan. Kami lebih mengutamakan mahasiswa yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Adapun persyaratan itu, seperti mahasiswa penerima bantuan berasal dari keluarga kurang mampu, masih berada di Banda Aceh, tidak pulang kampung, mengalami kendala dalam memenuhi kebutuhan harian, dan tidak merokok.

Bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan tersebut, dapat menghubungi pengurus Rumah Amal Masjid Jamik Unsyiah melalui media sosial Instargam @rumahamal_unsyiah atau melalui Facebook @Rumah Amal Masjid Jami’ Unsyiah.

Selain menyalurkan bantuan bagi mahasiswa asrama dan mahasiswa internasional, Rumah Amal Unsyiah juga memberikan bantuan bagi mahasiswa lainnya yang berada di luar asrama. Bantuan ini diberikan karena situasi semakin sulit untuk bergerak bebas, serta tertutupnya beberapa ruang publik yang selama ini digunakan mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan hariannya.

“Bagi mahasiswa yang memenuhi kriteria akan diwawancara secara online. Jika memenuhi persyaratan, mereka akan mendapatkan bantuan,” ujar Heru.

Direncanakan program ini berjalan selama 15 hari. Namun, Heru tak menampik jika situasi dan keuangan memadai, program ini akan terus berlanjut hingga keadaan kembali normal.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unsyiah, Prof Marwan mengatakan program Dana Solidaritas Ummat ini dilakukan untuk membantu meringankan beban mahasiswa yang saat ini tidak dapat pulang ke kampung halamannya.

Unsyiah merasa berkewajiban untuk meringankan beban mahasiswa, terlebih lagi tidak semua mahasiswa memiliki kehidupan ekonomi yang baik. Untuk itu, ia mengajak para civitas akademika Unsyiah dan masyarakat luas bersama-sama terlibat dalam aksi sosial ini. Sumbangan dapat disalurkan melalui nomor rekening Bank Syariah Mandiri (BSM) 7099400409 a.n. Rumah Amal Mesjid Unsyiah.

“Berapa pun bantuan yang diberikan, ini akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan,” pungkas Marwan.[acl/ril]

Shares: