HeadlineNews

Urus Surat Kesehatan di RSUCM Bayar, Tapi Pemeriksaan Covid-19 Gratis

Humas RSU Cut Mutia, Jalaluddin.

LHOKSEUMAWE (popularitas.com)- Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara, meminta kepada masyarakat tak mengaitkan permasalah tarif pembuatan surat kesehatan dengan isu pandemi Covid-19.

Pasalnya terkait tarif pembuatan surat kesehatan itu aturanya sudah sejak pertama kali dibangunnya rumah sakit itu dalam aturannya tetap membayar sebanyak Rp 30 ribu.

“Permasalah isu Covid-19, apabila ditanggung pemerintah pasti kita gratiskan, seperti rapid test diinstruksi Plt Gubernur Aceh, digratiskan pasti kita geratiskan. Jangankan surat kesehatan Rp 30 ribu harus bayar, apabila ditanggung BPJS Rp 30 juta pun kita grastiskan,” kata Jalaluddin kepada popularitas.com Sabtu (13/6).

Pihak RSUCM juga tidak ingin berurusan apa yang menjadi kepentingan pribadi pasien dengan surat kesehatan. Setelah pasien melakukan rapid test, dan setelah keluar hasilnya selama 30 menit, alat tersebut boleh dibawa pulang oleh pasien, juga boleh tidak.

“Pembuatan surat kesehatan di rumah sakit juga bukan hanya kepentingan untuk digunakan perjalan ke luar Aceh saja, sebagian juga untuk kepentingan lamar kerja dan lainya, jadi setelah rapid tidak membuat surat kesehatan ya tidak jadi masalah. Karena pihak rumah sakit tidak fokus apa yang menjadi kepentingan pasien, pembuatan surat sehat maupun bebas Covid-19 tidak ada persyaratan apapun, kita membuat surat keterangan sesui hasil dari alat rapid test,” terangnya.

Lanjutnya, Apakah itu untuk kebutuhan penerbangan, mau lamar kerja, atau mau buat SIM. Jadi apabila pasien ingin melakukan perjalanan ke luar kota dan pernyaratannya harus ada surat kesehatan atau surat bebas Covid 19 akan diberikan apa yang menjadi kebutuhan pasien.

Apabila pasien hanya ingin melakukan rapid tes tak memerlukan surat kesehatan tidak dibuatkan, Selain itu permintaan rapid test di Lhokseumawe sangat meningkat drastis

“Pada hari Jumat saja pasien yang ingin rapid test mencapai 70 orang, sedangkan terhitung tiga hari yang lalu sebanyak 86 orang, maka alat rapid test sudah terpakai 156. Namun rapid yang diberikan pemerintah provinsi hanya 160 saja,” pungkasnya.

Reporter: Risky

Shares: