News

WHO Menilai Rasio Kematian Covid-19 0,6 Persen Cukup Tinggi

WHO Menilai Rasio Kematian Covid-19 0,6 Persen Cukup Tinggi
Pasien Corona. ©2020 Merdeka.com/Antara

POPULARITAS.COM – WHO menyampaikan rasion kematian akibat virus corona yaitu 0,6 persen. Angka ini dinilai cukup tinggi. Demikian disampaikan pejabat Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr Maria Van Kerkhove dalam konferensi pers belum lama ini.

Van Kerkhove menyampaikan, cara menghitung rasio kematian ini berbeda-beda. Jika dilihat secara kasar, dengan melihat berapa jumlah orang yang telah meninggal dunia dan dilaporkan, akan diperoleh persentase tertentu.

“Sejumlah kelompok saat ini sedang mencari apa yang kami sebut rasio kematian akibat infeksi (FIR), yaitu melihat jumlah kematian di antara semua orang yang telah terinfeksi. Dan saat ini kami tidak tahu berapa banyak orang yang tidak terinfeksi karena ada tantangan dengan pengawasan dan pendeteksian setiap kasus. Dan pastinya ada banyak kasus yang tidak diketahui saat ini,” jelasnya dikutip dari merdeka.com.

“Apa yang kami pahami dari banyak penelitian ini adalah perkiraan IFR yang diperkirakan sekitar kurang dari 1 persen yaitu 0,6 persen,” lanjutnya.

Kerkhove menambahkan, ada beberapa penelitian yang memperkirakan rasio 0,6 persen terdengar rendah tapi cukup tinggi jika mengacu pada virus yang bisa menular dengan cepat. Apalagi faktanya saat ini kasus Covid-19 yang tercatat mencapai angka lebih dari 17 juta.

“Kita masih, Anda tahu, jalan masih panjang dengan pandemi ini. Rasio 0,6 persen cukup tinggi dan dengan demikian kita perlu melakukan segala sesuatu yang kita bisa, tak hanya untuk menyelamatkan nyawa di antara kasus-kasus yang kita ketahui, tapi mencegah sebanyak mungkin infeksi,” jelasnya.

Dia memperingatkan, masyarakat tak hanya perlu mencegah dirinya terinfeksi, tapi juga perlu mencegah menularkan virus ke orang lain yang kemungkinan termasuk golongan rentan.

“Kita tahu bahwa kematian meningkat seiring bertambahnya usia. Kita tahu bahwa kematian meningkat di antara orang-orang yang memiliki kondisi yang mendasarinya seperti penyakit pernapasan kronis, kondisi jantung kronis, obesitas, diabetes, ada banyak kelompok berbeda yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan kematian,” paparnya.

“Jadi kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk mencegah diri kita sendiri dan orang-orang itu terinfeksi,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif WHO, Dr Michael Ryan menyampaikan, mungkin hanya memberikan sedikit perspektif ketika melihat IFR pada semua orang yang terinfeksi.

Rasio 0,6 persen adalah satu lebih orang dari 200 orang yang terinfeksi berpotensi meninggal yang sangat dipengaruhi oleh usia dan risikonya jauh lebih tinggi pada kelompok usia yang lebih tua. Namun jika dibandingkan dengan pandemi 2009 di mana satu kematian dari 10.000 infeksi atau bahkan satu kematian dalam 100.000 infeksi.

“Kisarannya sangat luas tetapi jika Anda berpikir satu (kematian) dalam 200 (infeksi) versus satu (kematian) dalam 10.000 (infeksi) atau satu (kematian) dari 100.000, Anda merasakan betapa lebih mematikan virus ini di komunitas dan sekali lagi menunjukkan fakta bahwa kita harus berusaha menghindari penularan,” paparnya.

Sejalan dengan Kerkhove, Dr Ryan juga mengingatkan pentingnya mencegah infeksi demi kesehatan diri sendiri dan orang lain.

“Jadi tidak hanya penting bahwa Anda menghindari infeksi untuk perspektif kesehatan Anda sendiri dan memastikan kesehatan jangka panjang Anda tetapi Anda tidak terinfeksi dan menjadi alasan orang lain terinfeksi. Dan saya pikir ini adalah saat yang sangat dibutuhkan bagi solidaritas kolektif kita sebagai bangsa manusia,” tutupnya.[acl]

Shares: