HeadlineNews

Aceh Produksi 1 Juta Masker, Segini Anggaran Dibutuhkan

Mulai Besok, Pengendara yang Tak Pakai Masker Diminta Pulang
ilustrasi, Anak Memakai Masker karena Mewabahnya Virus Corona. Klikdokter.com

BANDA ACEH (popularitas.com) – Pemerintah pusat mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker setiap berada di tempat umum. Ini menyusul ditemukan ada yang terjangkit Covid-19 Orang Tanpa Gejala (OTG).

Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Indonesia, Achmad Yurianto mengatakan, sekarang banyak ditemukan kasus kasus positif terjangkit pada Orang Tanpa Gejala (OTG) dan gejalanya minimal. Sehingga secara subjektif dirasakan tidak ada gejala positif corona dan sekarang diperkirakan masih terdapat di tengah masyarakat.

Berdasarkan pengalaman itu, Yuri mengimbau agar selalu menggunakan masker saat keluar rumah. Karena tidak pernah ada yang tau, orang disekitar ada yang terjangkit corona, tetapi tidak dirasakan. Terutama bagi anak muda yang imunitas tubuhnya masih kuat.

“Maka penting dilakukan menjaga jarak fisik, tetap berada di rumah, jangan keluar rumah kalau tidak sangat perlu,” pinta Yuri.

Permasalahan kemudian masker di pasaran sekarang sudah langka sejak awal Februari 2020 lalu. Kalau pun ada tersedia, harganya pun melambung tinggi. Sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan masker tersebut.

Yuri mengaku, pemerintah sudah merekomendasikan, mengingat masker bedah mulai langka. Masyarakat disarankan untuk menggunakan masker kain. Selain dapat diproduksi sendiri, juga dapat dipakai berulang-ulang setelah dicuci dengan bersih.

“Untuk masker bedah, N95 itu biar untuk tenaga medis, warga boleh pakai masker kain saja,” jelasnya.

Menyikapi anjuran pemerintah agar masyarakat menggunakan masker. Pemerintah Aceh akan menggandeng Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kabupaten/kota untuk memproduksi masker.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengaku sudah menganggarkan dana memproduksi 1 juta masker menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2020. Masker itu nantinya akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat di seluruh Aceh.

Memproduksi masker kain ini untuk memenuhi kebutuhan masker yang selama ini mulai langka. Apalagi pemerintah pusat telah mengimbau warga diminta menggunakan masker kain untuk mencegah terjangkit Covid-19.

“Kita akan bikin 1 juta masker kain, nanti akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat,” kata Nova Iriansyah, Kamis (9/4) di Dinas Sosial Aceh.

Kata Nova, membuat masker kain ini akan memberdayakan UMKM yang ada di kabupaten/kota di Aceh. Mereka nantinya yang memproduski, pemerintah akan membelinya.

“Jadi bukan kerja swadaya, pemerintah membelinya nanti, ini agar mereka (UMKM) juga terbantu,” ungkap Nova.

Lalu berapa anggaran dibutuhkan memproduksi 1 juta masker. Nova mengaku, pihaknya akan membeli masker tersebut Antara Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu per buah.

Bila diambil harga terendah yang dibeli pemerintah Rp 7 ribu per buah. Lalu masker kain yang hendak diproduksi pemerintah sebanyak 1 juta buah. Maka anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan tersebut sebesar Rp 7 miliar.

Bila dilihat dari ketersediaan anggaran pemerintah Aceh. Saat ini dana tak terduga APBA 2020 yang belum terpakai sekitar Rp 50 miliar dari Rp 118 miliar yang tersedia. Sisa dana tersebut setelah pemerintah memberikan bantuan Social Safety Net (Jaring Pengaman Sosial) bagi terdampak corona.

Selain itu, Nova juga menyampaikan telah mengusulkan revisi anggaran ke Mendagri sebesar Rp 1 triliun. Revisi tersebut sudah harus masuk ke Kemendagri pada pukul 00.00 malam ini.

“Ada Rp 1 triliun sudah kita usulkan untuk penanganan Covid-19. Pak Sekda sedang membahasnya, sore ini saya akan evaluasi dan pukul 12 malam ini sudah harus dikirim ke Mendagri,” sebut Nova.

Nova mengaku masker tersebut nantinya dibagikan secara gratis kepada warga. Ini untuk menanggulangi terjadinya kelangkaan masker di pasaran. Apa lagi pemerintah pusat juga sudah menganjurkan masyarakat lebih baik menggunakan masker kain.

“Sedangkan masker bedah, itu yang warna biru, untuk tenaga medis, kita gunakan masker kain saja,” jelasnya.

Pembuatan masker tetap harus diperhatikan kualitasnya. Nova mengaku nantinya akan meminta saran dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) standarisasi membuat masker kain.

“Kita akan koordinasi dengan IDI untuk menjamin kualitas masker kain,” tukasnya.

Nova juga mengajak seluruh masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditetapkan untuk mencegah penyebaran corona. Seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, berlakukan social distancing dan physical distancing.

“Jangan keluar rumah kalau tidak terlalu penting, hindari kerumunan, gunakan masker kalau terpaksa harus keluar,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Alhudri mengatakan, pemerintah Aceh sedang menyalurkan bantuan sembako untuk 61.584 Kepala Keluarga yang terdampak Covid-19. Rata-rata kepala keluarga mendapat bantuan senilai Rp 200 ribu dalam bentuk sembako.

Paket bantuan itu berupa 2 liter minyak goreng, 2 kilo gula pasir, 4 kaleng sarden dan satu kotak mie instan dan 10 kilogrm beras. Bantuan sembako itu mulai distribusikan Kamis (9/4/2020) ke seluruh Aceh.

Adapun kabupaten/kota yang telah mengirim data sekarang sebanyak 6 daerah, yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Barat, Aceh Jaya dan Sabang. Sedangkan kebupaten/kota sisanya belum mengirimkan datanya.

“Sasaran mengacu dengan program nasional yang diperuntukkan kepada pekerja dampak covid-19 antara lain buruh, pekerja harian lepas, pedagang kecil, buruh bangunan, dan pekerja informal lainnya,” kata Alhudri.

Sumber dana bantuan tersebut diambil dari biaya tak terduga dalam APBA 2020 sebesar Rp 118 miliar. Alhudri mengakui, bahwa bantuan tersebut masih jauh dari kecukupan, tetapi pemerintah Aceh terus berupaya untuk meringankan beban masyarakat Aceh.

“Bantuan paket ini akan diantar langsung ke depan pintu rumah masyarakat masing-masing oleh relawan di daerah,” tegasnya.[acl]

Shares: