News

Balitbangkes Aceh Siapkan Tempat Untuk Deteksi Varian Baru Virus Corona

Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh menyatakan varian baru COVID-19 belum terdeteksi
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meresmikan penggunaan Balitbangkes PCR Covid-19. Foto doc Humas Pemerintah Aceh

POPULARITAS.COM – Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh sedang dipersiapkan sebagai tempat pemeriksaan whole genom sequencing (WGS) untuk mendeteksi varian baru mutasi COVID-19 di wilayah ujung barat Indonesia itu.

“Untuk sekarang kita sedang melakukan persiapan untuk pemeriksaan genome sequencing di Balitbangkes Aceh. Target kita akhir September 2021 mulai pemeriksaan,” kata Kepala Balitbangkes Aceh Fahmi Ichwansyah seperti dilansir laman Antara, Kamis (19/8/2021).

Saat ini, kata Fahmi, sudah ada pihak ketiga yang sedang mengurus pengadaan reagen pemeriksaan WGS di Aceh. Kontrak pengadaan reagen itu membutuhkan waktu 1,5 bulan, sehingga perkiraannya pemeriksaan WGS di Aceh dapat dimulai pada akhir September mendatang.

Baca: Sebaran Warga Aceh yang Terpapar Virus Corona Varian Delta Belum Diketahui

Menurut Fahmi reagen tersebut dipesan di Jakarta. Balitbangkes Aceh memesan sebanyak 40 sequencing  per bulan, selama empat bulan. Ia berharap proses pengadaan itu berjalan lancar agar dapat segera melakukan uji coba pemeriksaan WGS.

“Kalau akhir September sudah tiba reagennya, kita langsung persiapan uji coba yang membutuhkan waktu beberapa hari. Bila berhasil maka kita akan lakukan pemeriksaan sequencing,” katanya.

“Kita nanti akan melakukan parsial sequencing, dengan metode Sanger, yang juga tetap bisa melihat adanya mutasi (varian baru COVID-19),” katanya lagi.

Sebelumnya, Fahmi menyebutkan bahwa di Aceh telah terdeteksi 11 kasus COVID-19 varian delta, berdasarkan hasil pemeriksaan whole genom sequencing dari sampel yang dikirim oleh Balitbangkes Aceh ke Jakarta.

“Iya benar ada 11 kasus COVID-19 varian delta yang ditemukan di wilayah Aceh,” kata Fahmi Ichwansyah.

Laporan hasil pemeriksaanWGS di Aceh, yang telah ditemukan varian delta itu diterima langsung dari Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan (BTDK) Balitbangkes Jakarta.

Namun, pihaknya masih menunggu surat resmi dari BTDK Balitbangkes Jakarta untuk mengetahui rincian data terkait sebaran 11 kasus varian delta tersebut di wilayah Tanah Rencong.

“Kita belum mengetahui 11 kasus itu sebarannya dimana saja. Kita sedang menunggu surat dari pusat, nanti disitu akan jelas semua nomor sampel, NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan daerahnya darimana,” kata Fahmi.

Shares: