News

Cegah Kebakaran, Korem Lilawangsa Gelar Simulasi

Cegah Kebakaran, Korem Lilawangsa Gelar Simulasi

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Personil Jajaran Korem 011 Lilawangsa mengikuti kegiatan simulasi penangan pencegahan kebakaran di lingkungan militer tersebut.

Selain itu simulasi itu juga diberikan kepada ibu persit Kartika Chandra Kirana apabila terbakar asrama, karena 70 persen penyebab kebakaran dari arus listrik

Sosialisasi itu diberikan langsung oleh pihak PLN dan tim Pemadam Kebakaran Kota Lhokseumawe, berlangsung di lapangan SudirmanLhokseumawe. Kegiatan itu membahas terkait dari mana sumber api yang muncul hingga terjadi kebakaran dan bagaimana penanganan peristiwa itu.

Danrem 011 Lilawangsa, Kol Inf Sumirating Baskoro mengatakan, simulasi itu penting dilakukan untuk memberi pemahaman terhadap anggota dan ibu persit, mengingat asrama rapat dan instalasi listrik sudah dimakan usia.

“Sebagian besar asrama TNI ini kan terbuat dari kayu, akibat instalasi sudah tua, sehingga sudah beberapa kali terjadi kebakaran, maka untuk itu simulasi ini penting dilakukan untuk mencegah kebakaran, banyak pelajaran yang bisa lakukan seperti memberi plat seng dibawah kompor, apabila terjadi langkap awal apa yang hasus dilakukan serta siapa yang harus dihubungi,” ujar Kol Inf Sumirating Baskoro, Jumat (17/7/2020).

Sedangkan untuk penangan terbakarnya gudang senjata, pihaknya sudah melatih kesiagaan dan penanganan khusus, menyediakan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR) dan cctv yang 24 jam tersambung ke handphone petugas khusus dan Danrem.

“Saya himbau kepada anggota, apabila meninggal rumah dalam keadaan kosong pastikan aliran listrik aman dan tabung gas mati, apabila ingin memperbaiki listrik harus dengan ahlinya dan juga pekai kabel sesuai dengan beban,” katanya.

Manager PLN Rayon Lhokseumawe, Pondes mengatakan, banyaknya terjadi kebakaran akibat aliran arus listrik karena menggunakan instalasi yang tidak standar SNI, selain itu juga tidak mengecek perawatan instalasi.

“Apabila terjadi kebkaran rumah pelanggan adalah di luar tanggung jawab PLN, tanggungjawabnya adalah hanya sebatas di Alat Pembatas dan Pengukur (APP) saja, maka kita berharap kepada masyarakat agar tidak mengotak atik alat pengukur dan dan pembatas, karena bagian itu juga berfungsi sebagai dari pengaman, apabila terjadi percikan api maka APP akan membal dan lepas,” kata Pondes.

Katanya, selain pelanggaran hal itu juga sangat berbahaya bagi orang lain. Ada beberapa katagori pelanggaran yang sering ditemui, yaitu pelanggaran P1, artinya mempengaruhi alat pembatas, sambung langsung Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat pengaman arus lebih (MCB), melepas dan mengganti MCB dengan MCB token dan merusak KWH meter.

“Kita berharap kepada pelanggan PLN, apabila ada kendala di alat pengukuran silahkan hubungi call center 123,” pungkasnya.

Sedangkan Kasi Pemadam Kebakaran Kota Lhokseumawe, Ibrahim mengatakan, peristiwa kebakaran 70 persen terjadi akibat kelalaian masyarakat sendiri. Selain itu siaga menyediakan APAS di setiap rumah, alat tersebut dalam hitungan detik bisa cepat memadamkan api.

“Jika ada sumber api dari listrik jangan disiram dengan air, namun gunakan pasir, apabila tabung gas bocor pastikan tabung gas dikeluarkan dari rumah dan lepas alat regulatornya, tak hanya itu lebih baiknya jangan tunggu api besar baru menghubngi pemadam, jika bisa lebih cepat dari itu, hubungi call center 085105004113, diharapkan jangan memberikan keterangan palsu,” tutup Ibrahim.[acl]

Reporter: Riskita

Shares: