News

Demokrat: AHY Eksekutif, Ibas Legislatif

JAKARTA (popularitas.com) – Partai Demokrat (PD) memiliki cara tersendiri dalam mencetak kader sebagai pemimpin masa depan, baik di eksekutif maupun legislatif pusat hingga daerah.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PD Hinca Panjaitan mengatakan, per hari ini ada dua kandidat doktor yang datang untuk berdiskusi dengannya guna mencari tahu dan mempelajari bagaimana cara melahirkan orang baru sebagai calon pemimpin.

Hinca menjelaskan, ketika PD memutuskan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017 lalu, memang ada perdebatan panjang.

Hanya saja, ujar Hinca, itu adalah salah satu cara partai berlambang bintang mercy melahirkan pemimpin.

“Selalu saya sampaikan jika telur dipecahkan dari luar, maka akan membunuh anak ayam di dalamnya, tetapi jika telur pecah dari dalam, ia melahirkan anak ayam yang bagus. Jadi harus pecah dari dalam,” kata Hinca di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2019.

Menurut dia, sejak 2017 sampai 2019 atau sudah dua tahun berjalan, paling tidak PD sudah memiliki anak muda yang berusia 40 tahun, dan punya investasi politik sampai 20 tahun mendatang. “Karena itu juga partai ini menyiapkan calon-calon pemimpin kalau bicara generasi,” katanya.

Selain AHY, ujar Hinca, tokoh muda lain yang diciptakan menjadi pemimpin adalah Ketua Fraksi PD di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas yang sudah cukup lama malang melintang di parlemen.

“Di tempat lain nanti tentu bisa dilihat juga begitu banyak orang-orang muda yang kami siapkan,” paparnya.

Hinca menuturkan, AHY dan Ibas merupakan tokoh yang sangat bagus. Dia menegaskan, Ibas berada di jalur politik legislatif. Sementara AHY jalur eksekutif sehingga diusung sebagai gubernur DKI Jakarta. “Jadi, hanya beda jalurnya. Satu legislatif, satu lagi eksekutif, tetapi dua-duanya bagus,”  ujar Hinca.

Dia menegaskan bahwa pucuk pimpinan PD masih dipegang oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). PD tidak akan menggelar kongres luar biasa (KLB), sampai Mei 2020 nanti.

“Kongres Partai Demokrat jatuh tempo 2020, sebagaimana siklus lima tahunan. Ibarat pertandingan sepak bola, jangan tanyakan hasil pertandingan kalau pertandingan belum dimulai. Biarkan saja bergulir, semua masih bagus,” kata anggota Komisi III DPR itu.

Lebih lanjut Hinca menyatakan setelah putusan sengketa hasil Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) keluar, partai politik akan kembali mengeluarkan energi untuk mempersiapkan 270 calon pemimpin sebagai gubernur, bupati, wali kota.

“Jadi 270 itu dikalikan dua, karena gubernur, bupati, wali kota tentu bersama calon wakilnya,” katanya.

Menurut Hinca, ini adalah rekrutmen politik untuk menciptakan calon pemimpin yang bagus dan besar kedepan. Dia menegaskan, pasti kedepan orang-orang muda yang akan muncul sebagai pemimpin.

“Kami punya banyak anak-anak muda yang lahir baik di parlemen di pusat,  provinsi kabupaten dan kota. Jadi memang parpol hari ini menjadi  tempat pencetak calon-calon pemimpin mulai dari yang muda sampai masih ada yang  senior,” jelasnya.*

Sumber: JPNN

Shares: