News

Erdogan Serukan Dunia Perangi Islamofobia

ISTANBUL (popularitas.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan dunia untuk melawan paham kebencian terhadap Islam, seperti yang mereka lakukan terhadap “anti-Semitism setelah kasus Holocaust”. Seruan ini disampaikan pada Jumat, 22 Maret 2019, menyusul serangan terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang.

“Sama seperti peperangan melawan anti-Semitisme setelah bencana Holocaust, kita harus berperang lagi melawan Islamofobia yang terus meningkat, dengan cara yang sama,” kata Erdogan dalam pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) seperti dilansir Aljazeera, Sabtu, 23 Maret 2019.

Dalam pidatonya di hadapan para menteri luar negeri negara Muslim di Istanbul, Erdogan juga memuji sensitivitas yang diperlihatkan oleh Pemerintah Selandia Baru dan Perdana Menteri Jacinda Ardern.

“Empati dan solidaritas yang ditunjukkan oleh Ardern terhadap umat Islam harus menjadi contoh bagi semua pemimpin dunia,” katanya.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters juga turut meyakinkan anggota OKI ihwal keamanan dan keselamatan ummat Muslim yang tinggal di negara tersebut.

“Polisi berjaga-jaga di setiap masjid untuk memastikan orang dapat berdoa dengan damai.”

Pemerintah Selandia Baru juga menyiagakan polisi dalam jumlah besar di seluruh negeri, pasca teror yang dilakukan di Christchurch. Tak hanya itu, pemerintah setempat juga telah melarang penggunaan senjata api semi-otomatis yang ketat untuk mengantisipasi berulangnya kejadian serupa.

“Kami juga akan mengontrol ujaran kebencian yang disebarkan melalui media sosial,” kata Winston.

‘Solidaritas yang tulus’

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu memuji otoritas Selandia Baru.

“Kami di sini untuk menunjukkan bahwa kami adalah satu tubuh yang menentang tindakan Islamofobia di seluruh dunia,” katanya.

Erdogan, yang berkampanye untuk pemilihan lokal bulan ini, telah menyatakan serangan itu sebagai serangan terhadap Islam. Dia juga menuntut Barat untuk berbuat lebih banyak untuk melawan Islamofobia.

Erdogan telah membuat marah Selandia Baru dengan berulang kali menunjukkan video yang dibuat penyerang selama penembakan di Christchurch.

Erdogan juga membuat marah Australia dengan komentar tentang warga Australia anti-Muslim, yang dikirim kembali ke “peti mati” seperti kakek mereka di pertempuran Gallipoli pada Perang Dunia I.

Brenton Tarrant, seorang supremasi kulit putih yang mengaku dari Australia, telah menyiarkan serangan brutal tersebut dalam akun media sosial. Pelaku teror tersebut juga menyebarkan manifesto di media sosial yang mengklaim itu adalah serangan terhadap “penyerbu” Muslim.* (BNA/ALJAZEERA)

Shares: