News

Tersangka penembakan massal di Maine Amerika Serikat ditemukan bunuh diri

Tersangka penembakan massal di Maine Amerika Serikat ditemukan bunuh diri
Pelaku terduga penembakan massa di Kota Lewiston, Maine, Amerikat Serikat, Rabu (25/10/2023) malam

POPULARITAS.COM – Robert Card (40), pria yang melakukan penembakan massal di Lewiston, Maine, Amerika Serikat, ditemukan tewas dan diduga bunuh diri. Lelaki itu didapati dengan luka tembak dikepala.

Kepala Polisi Lewiston David St Pierre dalam konferensi persnya dikutip dari laman Antara, Minggu (29/10/2023) mengatakan, pihaknya mengaku senang, sebab pelaku yang telah diburu selama beberapa hari tersebut ditemukan telah meninggal dunia.

“Saat ini masyarakat kota ini bisa bernafas lega sebab pelakunya sudah tewas,” katanya.

Penembakan membabi buta itu terjadi Rabu malam di arena bowling lokal dan kemudian di sebuah bar.

Polisi mengatakan Card melepaskan tembakan menggunakan senapan penembak jitu berkekuatan tinggi dan membunuh 18 orang serta melukai 13 orang lainnya, sebelum melarikan diri.

Ratusan petugas penegak hukum lokal, negara bagian dan federal memulai perburuan intensif yang menyebabkan komunitas kecil berjumlah 37.000 orang ketakutan dan berada di bawah perintah berlindung di tempat selama hampir 48 jam.

“Saya bernafas lega malam ini mengetahui Robert Card tidak lagi menjadi ancaman bagi siapapun,” ujar Gubernur Janet Mills.” Namun saya juga tahu bahwa kematiannya mungkin tidak dapat menghibur mereka yang kehilangan.”

Polisi mengatakan masih melengkapi semua bukti untuk menyelesaikan penyelidikan. Fokus saat ini telah berubah ke keluarga para korban.

“Sekarang adalah waktu untuk memulihkan diri, dan dengan berakhirnya perburuan ini, saya tahu bahwa penegak hukum terus menyelidiki semua fakta secara menyeluruh sehingga kami dapat memberikan penyelesaian semaksimal mungkin kepada para korban dan keluarga mereka,” kata Mills.

“Malam ini, kota Lewiston dan negara bagian Maine mulai bergerak maju melalui jalan penyembuhan yang panjang dan sulit, namun kita akan pulih bersama.” lanjut Mills.

Insiden tersebut menjadi penembakan masal ke-567 di AS selama 2023 dan menjadi tahun paling mematikan, menurut Arsip Kekerasan Senjata, sebuah pencatatan online kejadian kekerasan senjata.

Editor : Hendro Saky

Shares: