NewsOlahraga

Fans Cilegon United Teror Skuad Persiraja di Luar Stadion

CILEGON (popularitas.com) – Klub sepak bola Persiraja Banda Aceh harus mengakui keunggulan tuan rumah Cilegon United. Berlaga di Stadion Krakatau Steel, Banten, Jumat 6 September 2019 sore, tim berjuluk Laskar Rencong itu takluk dengan skor 2-0.

Dua gol tuan rumah dicetak Dian Endra Setiawan lewat titik penalti pada menit 16, dan Andi Sopian dimenit ke-31.

Menelan pil pahit kekalahan itu membuat skuat besutan Hendro Susilo bertahan di posisi dua klasemen sementara wilayah barat Liga 2 musim 2019 dengan raihan 27 poin.

Sedangkan Cilegon United, naik dua peringkat, menempati posisi keenam dengan mengumpulkan 25 poin.

Bertandang ke markas Cilegon United, Persiraja Banda Aceh tak hanya mengalami kekalahan, tapi juga turut mendapat teror buruk dari pendukung tuan rumah.

Kapten Persiraja, Mukhlis Nakata menyebutkan, teror terhadap Persiraja itu bermula sejak Kamis 5 September 2019 malam.

“Dari semalam kita diteror terus, sampai jam 2 malam. Mereka bakar petasan, geber-geber motor, diganggu kita istirahat,” ujar Mukhlis Nakata saat dihubungi dihubungi jurnalis dari Banda Aceh.

Usai pertandingan, ungkap Mukhlis, suporter tuan rumah kembali berulah dengan mendatangi hotel tempat kesebelasan Persiraja menginap.

Pemain dan official Persiraja sempat dikawal polisi, namun saat polisi bergerak balik, hotel tersebut kembali diserang suporter Cilegon United.

“Kaca lobby hotel habis pecah dilempari suporter, mobil bus panpel yang kami naiki juga pecah dilempari usai antar kami. Mereka dendam sama kita, padahal pertandingan berjalan aman,” ungkap Mukhlis.

Sementara itu, Sekretaris Umum Persiraja, Rahmad Djailani mengutuk keras aksi tak terpuji suporter Cilegon United tersebut.

“Kejadian ini sangat kita sayangkan, rivalitas 90 menit ternyata cuma jadi slogan dan jargon saja,” katanya.

Dia mendesak pihak keamanan bertindak tegas, karena teror yang dialami Persiraja ini bukan lagi ranah sepak bola tapi sudah ranah hukum

“Ini sudah ranahnya kriminalitas dan mengarah ke pengancaman hidup,” pungkasnya.* (ASM)

Shares: