(popularitas.com) – Tidak semua sakit kepala bisa dianggap sepele. Terkadang pada sebagian kasus, sakit kepala menjadi gejala penyakit serius dan mematikan seperti aneurisma otak.
Aneurisma otak atau pelebaran dinding pembuluh darah di otak bisa pecah sewaktu-waktu dan gejala yang paling sering dialami adalah sakit kepala. Bila pembuluh darah sudah pecah, kemungkinan pasien akan mengalami stroke dan pendarahan.
“Bisa sampai sakit kepalanya itu betul betul sakit kepala yang mendadak, hebat, disebut sebagai thunderclap headache. Seperti dipukul terus kemudian matanya silau, lehernya kaku. Banyak pasien yang survive mengatakan ya seperti the worst headache of my life,” kata spesialis saraf dari RS Pondok Indah, Dr dr Mardjono Tjahjadi, Kamis, 26 September 2019.
Selain itu, ada beberapa perbedaan gejala klinis aneurisma otak ketika belum pecah dan setelah pecah, di antaranya
1. Jika belum pecah:
– Tidak bergejala
– Sakit kepala berulang
– Rasa berdenyut
– Rasa baal dan kesemutan di satu sisi tubuh
2. Jika sudah pecah
– Sakit kepala hebat
– Muntah
– Penurunan kesadaran
– Kelumpuhan satu sisi tubuh
– Kelumpuhan syaraf
– Kejang-kejang
Penanganan aneurisma sebaiknya dilakukan sebelum pembuluh darah pecah. Bila mengalami sakit kepala berulang dan rasa sakitnya tidak bisa dideskripskian dan dibarengi gejala lain seperti diatas, usahakan segera berkonsultasi ke dokter agar diberikan penanganan yang komperhensif.
“Masalahnya itu pecahnya. Beruntung kalau pecahnya hanya merembes. Darah masuk ke sela-sela otak sulit di obati. Kalau darahnya merendam otak, nggak bisa di sedot nggak bisa operasi,” pungkasnya.
Sumber: Detik