News

Kendala Belajar Daring Ada Siswa Tidak Ada Smartphone Selama Covid-19

Kendala Belajar Daring Ada Siswa Tidak Ada Smartphone

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kota Lhokseumawe memasuki ajaran baru 2020-2021 masih menerapkan pembelajaran jarak jauh atau daring akibat pandemi Covid-19.

“Sesuai keadaan sekarang proses belajar daring masih dilaksanakan, meski masih daring, anak- anak masih semangat belajar meski tak seefektif belajar tatap muka,” kata Kepala Dinas Pendidikan Cabang Dinas Wilayah Lhokseumawe, Anwar Jalil, Selasa (13/10/2020).

Berdasarkan laporan yang diterima, kata Anwal Jalil, secara umum sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK), kegiatan belajar mengajar tetap masih berjalan dengan baik secara daring.

Meskipun ia tak menampik, belajar secara daring tidak berjalan efektif sebagaimana metode pembelajaran tatap muka. Tetapi pilihan terbaik untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, belajar daring adalah pilihan terbaik di tengah pandemi.

Ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh siswa. Kata Anwar Jalil, kendala yang paling banyak ditemukan adalah ada siswa yang tidak memiliki smarphone. Sehingga mengalami kesulitan untuk mendapatkan materi pelajaran yang dikirimkan dari sekolah.

Sebagiannya lagi, ada siswa yang memiliki smarphone tetapi keluarganya tidak mampu membelikan paket internet. Untuk menyelesaikan kendala ini, pemerintah telah memberikan paket internet gratis kepada siswa bantuan dari pemerintah pusat.

“Cuman kendalanya banyak anak-anak memberikan nomor kontak tidak aktif atau tidak terresgestrasi, maka kita himbau kepada orang tua wali untuk memberikan nomor yang teregestrasi sesuai identitas masing-masing agar kouta internet dapat di pakai dengan baik,” jelasnya.

Kata Anwar, proses belajar daring tersebut terus berlangsung sampai status zona di kota Lhoksemawe berubah menjadi hijau atau kuning. Ia hanya bisa berharap Covid-19 segera belalu sehingga anak- anak dapat bersekolah kembali seperti sediakala.

Sementara itu Kepala SMK 3 Negeri Kota Lhokseumawe, Armiya mengaku, bagi siswa yang tidak memiliki fasilitas, maka guru terpaksa mengunjung ke rumah wali murid untuk bisa mengajarkan dan mengantarkan tugas.

“Guru datang ke rumah anak, namun tidak setiap hari hal itu dilakukan untuk anak yang benar –banar dalam kesulitan, namun sebagian anak datang ke sekolah untuk mengambil tugas,” pungkasnya.
Kendala terbesar dalam proses belajar daring, sebutnya, guru setelah memberikan teori, tetapi tidak dapat melakukan praktek sesuai materi yang telah diberikan.

Ia berharap Covid-19 cepat berlalu dan dapat kembali belajar secara tatap muka. Pihaknya juga sudah mempersiapkan seluruh fasilitas sesuai protokol kesehatan, bila sewaktu-waktu diperbolehkan kembali belajar tatap muka.[]

Reporter: Rizkita
Editor: Acal

Shares: