News

Kota Banda Aceh produksi 230 ton sampah setiap hari

Kota Banda Aceh produksi 230 ton sampah setiap hari
Ilustrasi foto DLHK Banda Aceh Gunakan Kubus Apung Untuk Atasi Sampah di Sungai. FOTO : ANTARA

POPULARITAS.COM – Kota Banda Aceh setiap harinya memproduksi sampah sebanyak 230. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala UPTD Balai Penanganan Sampah Regional (BPSR) Mardiana, dalam keterangannya, Selasa (21/2/2023).

Ia menjelaskan, dari catatan yang ada, jumlah sampah yang setiap hari masuk ke UPTD BPSR atau TPA Blang Bintang sebanyak 300 ton, dan 230 ton diantaranya berasal dari Banda Aceh. Sementara 70 ton dari Aceh Besar.

Dengan jumlah itu, pertumbuhan sampah alami peningkatan pesat, yakni sebesar 50 ton setiap harinya, jika dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021, yakni pihaknya hanya Mengelola sampah perhatinya 250 ton.

“Sampah terbanyak yaitu sampah rumah tangga, kemudian dari pasar, dan hotel serta tempat-tempat yang menghasilkan sampah,” katanya Mardiana.

Menurutnya, kenaikan jumlah produksi sampah diakibatkan penambahan penduduk yang kian meningkat. Sehingga sampah yang dihasilkan juga ikut bertambah.

“Logikanya setiap tahun penduduk semakin bertambah. Jadi sampah yang dibawa  juga bertambah. Dan armada pengangkutnya sesuai lokasi, jika di Banda aceh berarti langsung diangkut oleh pihak dari  Banda aceh,” ujarnya.

Oleh karena itu, Mardiana menghimbau masyarakat untuk langsung memilah sampah sebelum dibuang ke tempat sampah. Hal itu lantaran, saat dipenampungan petugas agar bisa langsung menambang sampah-sampah yang terkumpul.

“Sebenarnya yang diharapkan dibawa ke TPA itu residu yang sampahnya tidak bisa dipakai lagi dan dibuang ke TPA. Misalnya sampah yang telah dipilah seperti botol bekas bisa dijual sehingga menghasilkan. Sementara untuk bahan organik dapat diolah sendiri menjadi pupuk,” kata Mardiana.

Apalagi, katanya, untuk mengolah sampah juga membutuhkan biaya operasional yang besar, sehingga apabila tidak dilakukan maka membuat TPA cepat penuh.

“Sampah-sampah ini akan diolah menjadi kompos. Untuk sementara kita rapatkan dulu dan ditutup agar baunya tidak menyebar,” jelasnya.

Editor : Hendro Saky

Shares: