HukumNews

LBH: 16 anak jadi korban kekerasan seksual di Banda Aceh pada 2022

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh mencatat sebanyak 18 kasus kekerasan seksual terjadi di pusat ibu kota Provinsi Aceh dalam kurun waktu Januari sampai Maret.
 Direktur LBH Banda Aceh, Syahrul. (Riska Zulfira/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh mencatat sebanyak 18 kasus kekerasan seksual terjadi di pusat ibu kota Provinsi Aceh dalam kurun waktu Januari sampai Maret 2022.

Dari 18 kasus, 16 di antaranya terjadi pada anak-anak, sementara dua kasus lainnya terjadi pada orang dewasa.

Direktur LBH Banda Aceh, Syahrul mengatakan, angka tersebut menunjukkan tingginya kasus kekerasan seksual di kota Gemilang. Jumlah tersebut bisa saja terus bertambah, mengingat 2022 masih tersisa sembilan bulan.

“Awal tahun ini sudah mencatat 18 kasus yang sudah dilaporkan kepada kami, dan ini termasuk tinggi karena masih awal tahun,” kata Syahrul, Minggu (10/4/2022).

Sedangkan tahun 2021, kata Syahrul, LBH Banda Aceh menerima laporan sebanyak 24 kasus kekerasan seksual.

Tingginya kasus kekerasan seksual membuat LBH mengambil inisiatif membangun rumah aman bagi korban yang mengalami kekerasan seksual.

“Rumah aman ini diperuntukkan bagi korban kekerasan seksual yang kami bangun di Gedung LBH sendiri, agar mereka bisa healing atau penyembuhan, disini juga kita membantu untuk menyembuhkan psikis mereka yang terganggu,” tutur Syahrul

Saat ini, pihaknya juga sedang melakukan penggalangan dana dan dana yang sudah terkumpul sekitar Rp 100 juta dari total kebutuhan sebanyak Rp 600 juta.

Dalam proses pembangunan rumah aman, LBH mendapatkan dana sebanyak Rp 35 juta dari  hasil lelang sebuah Brand hijab lokal ternama La Sabella, yang sudah diserahkan secara simbolis oleh owner La Sabelle, Malisa Etna Tiara di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.

“Pembangunan rumah aman akan segera dibangun pada Juni mendatang,” tutup Syahrul.

Shares: