HeadlineNews

Pekerja di DLHK Aceh Utara Demo, Minta Gaji Sesuai UMP

Puluhan buruh dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Utara, melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati. (Popularitas.com /Rizkita)

POPULARITAS.COM – Puluhan buruh dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Utara melakukan aksi demo di depan halaman Kantor Bupati Aceh Utara, Rabu (14/10/2020).

Amatan Popularitas.com di lokasi, mereka berkumpul di sekitar pukul 10.00 WIB dan selanjutnya bergerak ke Kantor bupati dengan membawa mobil dum truck sampah, terlihat sejumlah poster tertempel di mobil tersebut bertuliskan “Kami korban covid-19 kami tidak takut mati,”

Tak hanya itu, di poster tersebut juga tertulis “gaji kami disesuaikan dengan UMP.”

Koordinator aksi, Fatimah (48) dalam aksinya mengatakan ingin bertemu dengan bupati Aceh Utara untuk menyampaikan  dana BPJS belum dicairkan. Selain itu mereka juga menuntut dicairkan BLT.

“Cairkan BLT kami, di tengah pandemi saat ini kami tidak pernah diberikan dana BLT, kenapa kami tidak dapat, kami juga korban covid-19,” ujar Fatimah kepada wartawan.

Sementara itu, salah satu buruh lainya Isma Faisal mengungkapkan, mereka para buruh tak ingin bekerja atau mogok kerja apabila bupati belum menemui mereka untuk menyelesaikan malah

“Kata pihak BPJS dana BPJS Ketengakerjaan sudah ditransfer ke rekening  200 pekerja, namun sudah kita cek ke rekening tidak ada, padahal kami mau berobat uang tidak ada,” ujar salah seorang supir mobil truck sampah, Isma Faisal.

Nuraida (34) juga mangatakan, ia sudah bekerja dari tahun 2013, tapi hingga saat ini ia bekerja membersihkan sampah di jalan menggunakan fasilitas pribadi.

“Sudah bertahun-tahun saya sapu sampah di jalan tapi fasilitas seperti sapu, serok sampah, sepatu, saya bawa sendiri dari rumah, padahal gaji saya Rp 1,6 juta saja, tapi kami harus bawa sendiri dari rumah,” kata Nuraida.

Aisyah (54) mengaku gajinya hanya dibayar Rp 25 ribu per bulan. Ia dan para pendemo lainya juga menuntut gaji dibayar sesuai UMR.

“Saya lima tahun bekerja hanya dibayar 25 ribu. Cukup apa dengan gaji segitu, THR pun gak pernah dikasih, Covid-19 tetap kerja, lebaran juga tidak boleh libur, kalau libur dipotong gaji, BLT tidak dikasih, kami sudah hilang kesabaran,” kata Aisyah.

Editor: dani

Reporter : Rizkita

Shares: