Headline

Pelaku IKM Aceh Cek Lokasi di KIA Ladong

Peninjauan lokasi di KIA Ladong oleh 14 IKM bersama Plt Dirut PT PEMA, Zubir Sahim, Senin 15 April 2019. (SKY)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Sebanyak 14 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) Aceh yang menyatakan komitmen membuka usaha di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, langsung beraksi. Bersama pengurus PT. Pembangunan Aceh (PT. PEMA), Senin 15 April 2019, mereka mengecek lokasi untuk pendirian sentra usaha di kawasan itu.

Pengecekan tersebut dilaksanakan usai pertemuan di Kantor PT. PEMA pada hari yang sama. Pertemuan di PT PEMA itu sendiri, merupakan tindak lanjut dari pertemuan Sabtu, 13 April 2019 yang turut dihadiri juga oleh Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Baca: Pemerintah Aceh Fasilitasi 14 IKM Bangun Sentra Usaha Di KIA Ladong

Pada kesempatan itulah, Nova menantang para IKM Aceh untuk memanfaatkan KIA Ladong sebagai sentra usaha, dan lokasi pendirian pabrik bagi industri kecil. Tantangan itu disambut positif oleh 14 IKM di Aceh dan menyatakan komitmen untuk membuka usaha di kawasan KIA Ladong.

Disambut Positif PT. PEMA

Komitmen ke-14 IKM itu disambut positif Plt. Direktur Utama (Dirut) PT. PEMA, Zubir Sahim. Tak hanya mengadakan pertemuan dengan para pelaku IKM, Zubir Zahim juga mengajak mereka untuk meninjau langsung lokasi KIA Ladong.

Zubir mengatakan, kawasan KIA Ladong sangat menguntungkan sebagai sentra usaha bagi pelaku IKM Aceh. Apalagi tambahnya, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah langsung memerintahkan pihaknya (PT. PEMA) untuk memberikan dukungan penuh kepada sentra usaha kecil.

“Saat ini fasilitas di KIA Ladong seperti air, listrik dan ulitas yang ada, serta lahan yang tersedia dapat digunakan oleh para pelaku IKM untuk membangun usaha mereka dilokasi ini. Dapat bangun pabrik di sini, dan gratis sewa,” kata Zubir terbuka.

Baca: Komit Buka Usaha Di KIA Ladong, PT PEMA Gelar Pertemuan Dengan 14 IKM

Pihaknya dari PT PEMA, tambahnya, juga akan melakukan zonasi atas jenis industri yang akan dibangun di kawasan ini, yakni dengan menetapkan cluster sesuai dengan produk yang dihasilkan, seperti zonasi pabrik makanan, minuman, baja, dan rotan.

Adapun ke-14 IKM yang direncanakan akan membangun pabrik di KIA Ladong anatara lain, pabrik VCO, Parfum Laki, Rotan, Juice Nozy, Bawadi Coffee, Makjar Keumamah Kaleng, Bidjeh Parfume, Parfume Laki, Consist Product, Meurasa, dan Habanero.

Support CEO Trans Continent

CEO Trans Contintent, Ismail Rasyid turut menyemangati para pelaku IKM Aceh dalam membangun dan mengembangkan usaha mereka. Ia mengatakan dalam bisnis tidak semata faktor keberuntungan, namun semangat untuk terus bekerja, dan melihat berbagai potensi pasar yang ada, serta mengambil kesempatan yang ada.

Pertemuan 14 IKM Aceh dengan Manajemen PT. PEMA. (SKY)

Semangat dari Ismail Rasyid tersebut disampaikan dalam suatu pertemuan dengan 14 pelaku IKM Aceh yang difasilitasi oleh Plt Dirut PT. PEMA di komplek kantor perusahaan daerah tersebut, Senin 15 April 2019, sebelum mengunjungi lokasi KIA Ladong.

PT Trans Continent yang dinakhodai Ismail Rasyid, adalah perusahaan logistik internasional yang telah memiliki sejumlah kantor cabang di dua negara, yakni Philipina dan Australia, serta mempunyai internasional network di 96 negara di dunia.

Selain memiliki kantor cabang di luar negeri, PT Trans Continent juga memiliki 16 cabang di seluruh Indonesia, yakni, Ternate, Kaltim, kalsel, Manado, Ternate, Surabaya, Banyuwangi, Palembang, Sibolga, Medan, Lhokseumawe, dan Banda Aceh.

“Untuk mencapai kesuksesan, seorang pelaku usaha harus memiliki semangat dan militansi tinggi, displin pada pekerjaan, serta selalu berinovasi pada produk yang diinginkan oleh pasar,” ujar Ismail Rasyid, Putra Matangkuli, Aceh Utara tersebut.

Untuk itu, tambahnya, produk yang dihasilkan oleh pelaku IKM Aceh harus memiliki standar yang baku, yakni bermakna, citarasa barang yang dihasilkan tidak berubah-ubah. Selain itu, dalam membangun dan mengembangkan produk, sangat dibutuhkan branding atau penguatan merek yang dihasilkan. Proses branding ini membutuhkan investasi yang besar, serta harus dibarengi dengan standarisasi yang jelas.

Branding akan berhasil kita tanamkan pada mindset konsumen, ketika produk kita sudah memiliki standarisasi,” terang Ismail Rasyid menekankan pentingnya para pelaku IKM Aceh untuk fokus pada aspek produk yang dihasilkan nantinya di KIA Ladong. (SKY)

Shares: