News

Pemerintah Aceh Helat Peringatan 15 Tahun Tsunami di Pidie

Foto: Plt Gubernur Aceh memberikan hadiah buku Smong Purba di puncak peringatan 15 Tahun Tsunami Aceh (BPBA)

SIGLI (popularitas.com) – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan masyarakat Aceh hari ini mengenang bencana maha dahsyat yang pernah terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 silam. Bencana tersebut telah meluluhlantakkan sebagian besar daerah dan merenggut korban jiwa terbesar sepanjang sejarah abad 21.

Acara upacara peringatan 15 tahun musibah tsunami Aceh digelar di Pidie Convention Centre (PCC) di Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Kamis, 26 Desember 2019. Kegiatan yang dikemas berwujud sangat religi dengan pengajian dan do’a bersama serta mendengarkan tausiah dari Ustad Syauqi Zainuddin MZ, putra Zainuddin MZ.

Kegiatan itu tak lupa diakhiri hiburan lagu religi dari Opick dan teatrikal kebencanaan. Hadirin dan tamu undangan terlihat sangat antusias mengikuti acara ini dilihat dari jumlah hadirin yang diperkirakan mencapai 2.000 orang atau lebih.

Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi, mengatakan sebelumnya BPBA telah melakukan beragam kegiatan lainnya yang telah sukses digelar sebelum acara puncak peringatan 15 Tahun Tsunami Aceh ini. Kegiatan tersebut seperti Rally Tsunami Pole yang digelar pada 1 Desember 2019 di Banda Aceh, dan Keluarga Tangguh Bencana (Katana) Indonesia pada 6-8 Desember 2019 di Pasie Jantang, Kabupaten Aceh Besar.

Selanjutnya BPBA juga menggelar pameran foto kebencanaan di Museum Tsunami Aceh pada 13-15 Desember 2019 lalu. BPBA juga meluncurkan buku ‘Smong Purba’ yang berisi tentang pengetahuan tsunami masa lalu di Aceh, serta acara Forum Ilmuan “Mengemas Pengetahuan Tsunami Purba di Pesisir Aceh: Dari Meja Peneliti ke Publik” yang digelar pada 17 Desember 2019.

Peringatan yang dihelat di Pidie ini disertai pula dengan kegiatan doa bersama bagi para syuhada korban tsunami. Panitia turut menyantuni 100 anak yatim serta menyerahkan sertifikat penghargaan sebagai bentuk terima kasih kepada duta negara sahabat yang telah hadir.

Bupati Pidie, Roni Ahmad, mengaku bangga dan bersyukur karena peringatan tsunami pada 2019 diselenggarakan di daerahnya.

“Di balik tsunami ada hikmah, salah satunya untuk senantiasa memperbaiki diri dan agar lebih peduli dengan alam dan selalu siaga dan waspada terhadap bencana alam,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Abusyik tersebut turut mengajak masyarakat untuk bangkit dan dapat menahan diri dari segala perbuatan merusak lingkungan, baik di darat dan di laut. Tak lupa Abusyik juga mengingatkan agar masyarakat terus berupaya belajar dalam mitigasi bencana, khususnya di dalam keluarga masing-masing dan terus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Masa lalu adalah cermin, masa depan adalah harapan, jangan terlalu haru akan kenangan luka kita,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo mengaku Aceh berada di posisi ring of fire, dimana ada 500 gunung api dengan lebih dari 200 patahan sesar. Akibatnya setiap saat daerah tersebut dapat diguncang gempa, tsunami dan gunung berapi.

“Peristiwa gempa dan tsunami adalah peristiwa yang berulang. Guha ek luntie adalah sebuah tempat terbaik pencatat atau penanda sejarah tsunami,” ungkap Donni.
Dalam kesempatan tersebut, Donni juga sangat berharap masyarakat mendukung pemerintah membuat Geopark di kawasan Guha Ek Leuntie tersebut.

“Katana akan menjadi ujung tombak sebagai edukasi dan pengetahuan pada rakyat kita, nilai dan kesadaran bahwa negara kita merupakan daerah rawan bencana,” kata Donni.* (RED/RIL)

Shares: