NewsSyariat Islam

Peneliti MA minta masukan MS Jantho terkait penyempurnaan KHES

Peneliti MA minta masukan MS Jantho terkait penyempurnaan KHES
Tim peneliti dari Badan Pendidikan Latihan Penelitian dan Pengembangan (Badiklat Litbang) Mahkamah Agung Republik Indonesia, saat berdiskusi dengan Ketua MS Jantho Muhammad Redha Valevi, Jumat (11/8/2023). FOTO: Humas MS Jantho

POPULARITAS.COM – Tim peneliti dari Badan Pendidikan Latihan Penelitian dan Pengembangan (Badiklat Litbang) Mahkamah Agung Republik Indonesia, lakukan kunjungan ke Mahkamah Syar’iyah (MS) Jantho.

Kedatangan para peneliti itu, guna meminta masukan dan sekaligus pengumpulan data guna penyempurnaan naskah akademik Kompilasi Hukum Ekonomi Syar’iyah (KHES).

Dipimpin oleh Khoirul Anwar, para peneliti tersebut diterima oleh Ketua MS Jantho Muhammad Redha Valevi, di kantor MS Jantho, Jumat (11/8/2023).

baca juga :Potret fasilitas layanan publik MS Jantho yang makin baik

Salah satu narasumber yang diwawancarai para tim peneliti adalah Ketua MS Jantho. Kepada mereka, Muhammad Redha Valevi menyampaikan bahwa, kultur dan budaya masyarakat Aceh sangat kental dan praktek nilai-nilai ekonomi islam.

Ia menyebutkan, salah satu praktek yang telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat Aceh tentang nilai ekonomi islam adalah konsep gala dan mawah.

Nah, kata Redha Valevi, gala itu itu praktek ekonomi islam dengan bentuk menggadaikan barang, sementara mawah, secara konsepsi sistem bagi hasil antara pemilik modal dan pengelola dalam satu bisnis atau pekerjaan.

Harapan kita, tukasnya lagi, praktek nilai-nilai ekonomi islam yang di jalankan masyarakat Aceh, dapat diakomodir dalam penyempurnaan KHES kedepannya.

Sementara itu, Ketua Tim peneliti Khoirul Anwar mengatakan, kedatangan pihaknya ke Aceh merupakan kunjungan ke-4 ke provins berjuluk serambi mekkah tersebut.

Sebelumnya, kata dia lagi, pihaknya telah berkunjung ke MS Aceh, MS Banda Aceh dan MS Sigli.

Adapun Tim Peniliti Tim Peneliti Badan Diklat Litbang dan Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang terdiri dari Ernida Basry, Nurul Huda Dr. H. Khoirul Anwar, Nasich Salam Suharto, Muhammad Redha Valevi, Magdalena, Achmad Pratomo, dan Dwyko Romadhony.

Khorul Anwar melanjutkan, pihaknya memandang penting meminta masukan berbagai pihak di Aceh, serta melakukan pengumpulan data di daerah ini. Sebab, Aceh merupakan provinsi yang telah menerapkan hukum syariah dan juga sistem ekonomi syariah.

Editor : Hendro Saky

Shares: