News

Penerimaan pajak Aceh tahun 2023 capai Rp 5,8 triliun

Ilustrasi. (Foto: tirto)

POPULARITAS.COM – Penerimaan pajak Aceh di tahun 2023 mencapai hingga Rp 5,8 triliun lebih atau 104,37 persen. Jumlah ini melebihi target yang telah ditentukan yakni sebesar Rp 5,5 triliun.

Kinerja positif penerimaan pajak tersebut bersumber dari jenis pajak PPh Migas dan Non Migas, PPN dan PPnBM, PBB dan BPHTB serta Pajak lainnya.

“Pencapaian ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,17 persen dari pencapaian tahun 2022,” ujar Plt. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Aceh, Arridel Mindra, Jumat (5/1/2024).

Kinerja positif capai penerimaan pajak ini, kata Arridel, didukung oleh pertumbuhan positif penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) serta PBB dan BPHTB.

PPh mengalami pertumbuhan positif yaitu PPh 21 karena peningkatan jumlah pegawai dengan kegiatan ekonomi yang mulai pulih pasca pandemi Covid-19.

“PPh 23 dengan peningkatan penghasilan wajib pajak dalam hal sewa, bunga dan dividen serta PPh 25/29 Orang Pribadi dan Badan yang didorong oleh peningkatan kegiatan ekonomi wajib pajak di tahun berjalan PBB dan BPHTB mengalami pertumbuhan positif didorong oleh adanya pembayaran PBB perkebunan dan Migas di tahun berjalan,” jelasnya.

Berdasarkan sektor usaha, capaian kinerja penerimaan pajak Kanwil DJP Aceh periode Januari-Desember 2023 ditunjang oleh tujuh sektor usaha dominan.

Di antaranya, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (39,60%), pertambangan dan penggalian (17,97%), perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (9,16%), industri pengolahan (8,59%), aktivitas keuangan dan asuransi (6,83%), pertanian, kehutanan dan perikanan (6,30%) dan konstruksi (3,26%), dengan total kontribusi sebesar 91,70%.

“Jika dilihat dari tujuh sektor dominan terdapat beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan positif yaitu sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dan sektor pertambangan dan penggalian,” kata dia.

“Lalu sektor industri pengolahan, aktivitas keuangan dan asuransi, pertanian, kehutanan dan perikanan serta,” sambungnya.

“Sementara untuk sektor yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor konstruksi dan sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor,” beber Arridel.

Selain Kanwil DJP Aceh, seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di lingkungan Kanwil DJP Aceh juga menunjukkan kinerja positif dengan melampaui target penerimaan.

Secara rinci, realisasi penerimaan pajak Januari-Desember 2023 dari masing-masing KPP Pratama itu adalah KPP Pratama Bireuen Rp362,49 Miliar (106,73%), KPP Pratama Aceh Besar Rp459,48 Miliar (106,24%), serta KPP Pratama Lhokseumawe Rp617,74 Miliar (104,72%) dan KPP Pratama Langsa Rp674,85 Miliar (104,71%).

“Selanjutnya KPP Pratama Tapak Tuan Rp249,04 Miliar (104,56%), KPP Pratama Subulussalam Rp340,52 (104,22%), KPP Pratama Banda Aceh Rp1.686,48 Miliar (104,05%), dan KPP Pratama Meulaboh Rp1.436,29 Miliar (103,30%),” jelasnya.

Shares: