Teknologi

Polisi Dalami Dugaan Harimau yang Diracun di Aceh Selatan

Konflik Meningkat, Populasi Harimau Semakin Terancam di Aceh
Ilustrasi Harimau. (Foto: Mongabay)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Pihak kepolisian Polres Aceh Selatan saat ini masih mendalami pelaku yang diduga meracun harimau Sumatera di Desa Kapa Sesak, Kecamatan Trumon Timur, kabupaten setempat beberapa waktu lalu.

Kapolres Aceh Selatan, AKBP Ardanto Nugroho membantah jika ada yang menyebut pihaknya sudah menangkap satu orang tersangka yang diduga meracun harimau tersebut. Menurutnya, pemanggilan seorang warga di Trumon Timur beberapa waktu lalu hanya untuk dimintai keterangan.

“Belum ada yang kita tangkap atau jadikan tersangka mas, masih kita perdalam perkaranya mas,” kata Ardanto saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Juli 2020.

Apa yang disampaikan Kapolres Aceh Selatan berbanding terbalik dengan yang disampaikan Kaukus Peduli Aceh (KPA). Ketua KPA, Muhammad Hasbar menyebutkan seorang warga Trumon Timur sudah dijemput oleh pihak kepolisian pada Senin, 29 Juni 2020 lalu.

“Setelah diperiksa di kantor desa, dia dibawa ke kantor Polsek dan selanjutnya dibawa ke Mapolres,” ujar Hasbar dalam keterangannya, Jumat, 3 Juli 2020.

Karena itu, KPA menilai tindakan penjemputan Hamdani adalah bentuk yang tidak wajar dilakukan oleh penegak hukum. Penjemputan itu tanpa menunjukkan surat pemanggilan.

Hasbar menjelaskan, pada Selasa, 30 Juni 2020, perangkat desa telah beraudiensi ke Mapolres Aceh Selatan. Dari audiensi ini, Hamdani dibenarkan untuk pulang dengan catatan wajib lapor.

Lalu, pada Rabu, 1 Juli 2020, Hamdani bersama ayahnya, Aminuddin dan seorang saudaranya kembali dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. KPA meminta pihak kepolisian mengadili perkara ini seadil mungkin.

Apalagi, ujar Hasbar, ada sekitar 6 ekor kambing milik Aminuddin ditemukan dalam kondisi mati akibat cakaran, gigitan dan robekan diduga harimau yang sudah mati itu.

“Keenam kambing itu merupakan hewan ternak yang dipelihara di dalam satu kandang besar, yang dipagari kawat berduri serta ditutup terpal, lokasi kandang merupakan kebunnya,” jelas dia.

Kata Hasbar, dari informasi diterima dari Aminuddin, pasca ditemukan kambingnya ndalam kondisi mati, ia langsung melaporkan kejadian itu ke pemerintah gampong agar diteruskan ke pihak BKSDA Aceh.

“Saat ini pemerintah gampong sudah menghubungi BKSDA Pos Singkil untuk melaporkan kondisi tersebut, namun hingga menjelang malam hari petugas belum tiba. Jadi ini kan jelas ada kelalaian BKSDA Aceh,” pungkasnya.

Reporter: Muhammad Fadhil

Shares: