News

Presiden Jokowi minta penjabat kepala daerah jaga netralitas selama tahun politik

Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, bersama para Penjabat Kepala Daerah se-Indonesia mendengarkan Pengarahan Presiden RI, Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Penjabat Kepala Daerah dalam rangka Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan serta Mengoptimalkan Implementasi Program Strategis Nasional, di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023). Foto: Humas Aceh

POPULARITAS.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki bersama dengan penjabat kepala daerah tingkat provinsi hingga kabupaten/kota se-Indonesia menghadiri undangan Rapat Koordinasi bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Undangan tersebut bertujuan untuk mendengarkan pengarahan khusus Presiden yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Dalam arahannya, Jokowi memberikan banyak pesan di antaranya mengenai kinerja para penjabat kepala daerah, hingga peran para penjabat dalam menghadapi Pemilu 2024.

Ada enam poin penting yang disampaikan Presiden Jokowi di hadapan penjabat kepala daerah, yaitu pengendalian inflasi dengan menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok utama.

Lalu, memperhatikan dampak el nino yang menyebabkan penurunan produksi pertanian yang merupakan bahan pokok. Ketiga memperhatikan pertumbuhan ekonomi yang terkait dengan investasi dengan mempermudah perizinan sesuai dengan ketentuan.

Kemudian, alokasikan anggaran untuk stimulus ekonomi dan bantuan sosial dengan mengutamakan kepentingan rakyat.

Kelima, dukung program prioritas pemerintah yaitu penurunan kemiskinan esktrem dan penanganan stunting. Dan keenam, peran penjabat kepala daerah harus optimal dalam menghadapi pemilu 2024.

Presiden menekankan agar Penjabat Kepala Daerah tidak mengintervensi KPUD ataupun Bawaslu selama tahun politik.

“Masuk ke tahun politik pemilu, saya minta Gubernur, Bapak Ibu Bupati dan Walikota berikan dukungan pada tugas-tugas KPUD dan Bawaslu, dengan tidak mengintervensi apa pun,” kata Jokowi.

Begitu juga dengan keberpihakan. Jokowi berharap, para pimpinan daerah tersebut bisa mengawasi jalannya pesta demokrasi tersebut dengan mengedepankan netralitas.

“Saya minta jangan sampai memihak, itu dilihat itu, hati-hati Bapak dan Ibu. Mudah sekali kelihatan Bapak memihak atau tidak. Dan juga pastikan Aparatur Sipil Negara (ASN) netral. Yang terakhir menjaga kerukunan di tingkat bawah,” katanya.

Artinya, lanjut Jokowi, bilamana ada permasalahan di tingkat bawah khususnya terkait pemilu, penyelesaian yang dilakukan diharapkan dengan segera mungkin.

Disisi lain Jokowi mengungkapan, dirinya juga evaluasi Penjabat Kepala Daerah. Bahkan evaluasi yang dilakukan Jokowi bukan hitungan bulan seperti yang dilakukan Mendagri, melainkan perhari. Dan diharapkan Penjabat Kepala Daerah untuk selalu meningkatkan kinerjanya masing-masing.

“Bapak dan Ibu Penjabat Kepala Daerah saya pilih karena saya tahu bahwa Bapak dan Ibu mempunyai pengalaman dalam berbagai bidang terutama pemerintahan, jadi seharusnya tidak memiliki beban politik. Saya berharap Penjabat Kepala Daerah sebagai pertimbangan teknokratik dalam membuat kebijakan (policy) itu lebih mudah dan harusnya lebih gampang serta tidak ragu-ragu dengan prioritas yang jelas untuk kepentingan masyarakat,” ujar Presiden.

Sementara itu Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyambut baik arahan dari Presiden Republik Indonesia.

Dia memastikan akan selalu mengutamakan kemaslahatan masyarakat Aceh dan sesuai dengan poin-poin penting yang disampaikan Presiden.

“Sebagai Penjabat Gubernur kita akan laksanakan seperti yang Presiden perintahkan, untuk kemajuan dan kepentingan seluruh masyarakat Aceh, dan ini tentunya harus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memajukan Aceh yang lebih baik kedepannya,” tutupnya.

Shares: