NewsOlahraga

Satu Bulan Jelang Kompetisi, Kandang Persiraja Belum Layak

Suporter Persiraja Bersatu yang terdiri dari Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju (SKULL) dan Persiraja Fans Club melakukan aksi di depan Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Senin, 16 Desember 2019 sore. (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kompetisi Liga 1 musim 2020 dijadwalkan akan bergulir pada 29 Februari 2020 mendatang. Namun, hingga satu bulan jelang kompetisi dimulai, Persiraja Banda Aceh terancam tak bisa menggunakan Stadion Harapan Bangsa sebagai kandangnya pada musim ini.

Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani menyebutkan, saat ini lampu penerangan di Stadion Harapan Bangsa belum direhab oleh Pemerintah Aceh. Padahal, ini menjadi salah satu rekomendasi yang disampaikan tim PT Liga Indonesia Baru (LIB) saat ke Aceh beberapa waktu lalu.

“Lampu penerangan stadion sampai hari ini belum dipegang sama sekali. Kita Cuma minta pemerintah perbaiki lampu saja, karena yang lain-lain sudah kita perbaiki sendiri semua, termasuk rumput stadion, pompa bocor, silang pipa stadion dan lain-lain,” kata Rahmat kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu, 29 Januari 2020.

Rahmat menjelaskan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh memiliki komitmen untuk merehab lambu Stadion Harapan Bangsa, namun terkendala dengan anggaran. Sampai saat ini, Dispora Aceh belum menerima Surat Keputusan (SK) sebagai Kuasa Pemegang Anggaran (KPA) untuk merehab fasilitas tersebut.

“Terkahir saya komunikasi dengan Pak Kadispora, Pak Kadispora bilang SK penetapan KPA-nya belum, mereka punya anggaran untuk merehab lampu, tetapi mereka belum pegang SK penetapan sebagai KPA, jadi mereka belum bisa mengakses uang itu,” jelas Rahmat.

Rahmat khawatir Persiraja tak bisa menggunakan Stadion Harapan Bangsa sebagai home base pada Liga 1 musim 2020 jika fasilitas lampu tidak direhab. Apalagi, tim dari PT LIB akan kembali turun ke Aceh pada 6 Februari 2020 mendatang untuk mengecek fasilitas tersebut.

“Tanggal 6 kemungkinan PT LIB datang lagi ke sini untuk mengecek, jadi sebelum tanggal 6 belum dipegang perbaikan lampu, saya tidak tahu harus bagaimana,” ujar Rahmat.

“Jika Persiraja tidak bisa main di Aceh, itu bukan masalah Persiraja, tetapi masalah kita semua, itu masalah rakyat Aceh, semua rakyat Aceh pecinta Persiraja kecewa timnya main di luar,” tambah Rahmat.*(C-008)

Shares: