News

Siapa Abu Razak yang Terlibat Baku Tembak di Trienggadeng?

BANDA ACEH (popularitas.com) – Polisi telah memastikan identitas kelompok Abu Razak cs yang terlibat baku tembak di Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis, 20 September 2019 petang. Salah satu pelaku yang dilaporkan tewas diduga adalah Abu Razak, pimpinan kelompok bersenjata tersebut.

Kepastian ini disampaikan Dir Reskrimum Polda Aceh, Kombes Pol Agus Sartijo kepada awak media, Kamis malam. Lantas siapa Abu Razak yang dimaksud?

Informasi yang dihimpun popularitas.com menyebutkan, Abu Razak adalah kriminal bersenjata satu jaringan dengan Nasir Agung cs. Mereka menggadang-gadang hendak mendirikan Kerajaan Islam Aceh Darussalam. Nasir Agung sendiri dilaporkan meninggal dunia di Peureulak Timur dalam baku tembak dengan kepolisian pada Rabu, 24 April 2019 lalu.

Nama lain Abu Razak adalah Tun Sri Muhammad Azrul Mukmin Al-Kahar yang disebut-sebut juga memiliki korelasi dengan kelompok Din Minimi.

Abu Razak telah ditetapkan sebagai DPO karena kabur dari Lapas kelas II A Lhokseumawe pada Senin, 18 September 2017 lalu. Sebelum kabur, Abu Razak merupakan napi pindahan dari Rutan Cabang Lhoksukon. Dia baru menjalani masa tahanan satu tahun di LP Lhokseumawe, dan tinggal menunggu usulan pembebasan bersyarat.

Di luar Lapas, Abu Razak dilaporkan melakukan aksi kriminal bersenjata dengan dalih untuk kepentingan mengembalikan Kerajaan Islam Aceh Darussalam. Namun, beberapa pihak menyebut aktivitas yang dilakukan kelompok ini lebih kepada kriminal biasa.

Merujuk keterangan Pengamat Terorisme, Al Chaidar, seperti dilansir Liputan6.com edisi April 2019 lalu, kelompok bersenjata Abu Razak ini tidak memiliki afiliasi dengan kelompok teroris tertentu. Baik itu ISIS, Al-Qaeda, Jemaat Ansharut Tauhid (JAT) atau kelompok yang lain.

Al Chaidar bahkan menilai kelompok Abu Razak merupakan sempalan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kontra dengan perdamaian. Mereka juga disebut-sebut sebagai bagian kelompok yang kecewa terhadap kepemimpinan GAM di Aceh, seperti halnya Din Minimi cs beberapa waktu lalu.

Informasi lain juga menyebutkan kelompok ini memiliki korelasi dengan komplotan “Setan Botak” melalui Musliadi alias Aldi Rebon, yang terlibat penembakan anggota Reskrim Polres Aceh Utara, Bripka Anumerta Faisal pada Sabtu, 25 Agustus 2008 lalu.

Setelah sekian lama kabur dari Lapas Kelas II A Lhokseumawe, sepak terjang Abu Razak kemudian tercium lantaran menculik sejumlah warga. Kelompok ini juga disebutkan menyandera warga sipil di kawasan Bukit Cerana, Desa Ie Rhop Timu, Kecamatan Simpang Mamplam. Aktivitas kriminal ini diduga telah dilakoni sekian lama, tetapi baru terungkap setelah dilaporkan korban penculikan pada Minggu, 15 September 2019 lalu.

Setelah sekian lama buron, sepak terjang Abu Razak akhirnya terhenti Kamis sore. “Satgas Penindakan KKB berhasil melumpuhkan kelompok tersebut,” jelas Dir Reskrimum Polda Aceh, Kombes Pol Agus Sartijo.

Selain Abu Razak, baku tembak ini juga menewaskan Zulfikar dan Hamni. Tak hanya itu, satu anggota KKB, Wan Neraka dilaporkan kritis karena terkena timah panas. Sementara Wan Ompong, anggota KKB lainnya, berhasil dibekuk petugas.

Bersama para pelaku penculikan tersebut polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa AK 56 lipat, Revolver dan 100 butir peluru.* (RED/DBS)

Shares: