KesehatanNews

TBC di Aceh capai 12 ribu kasus

TBC di Aceh capai 12 ribu kasus
Kasus penyakit TBC di Pidie Jaya meningkat
Ilustrasi TBC. Foto: Kumparan

POPULARITAS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Aceh mencatat, kasus TBC di daerah ujung barat Sumatra itu pada tahun 2022 yang sudah terverifikasi angkanya mencapai 12 ribu kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Aceh, Iman Murahman mengatakan, pihaknya menjadikan penanggulangan penyakit TBC sebagai salah satu prioritas dalam penanganan masalah kesehatan selama tahun 2023.

“Kasus TBC di Aceh pada tahun 2022 yang sudah terverifikasi angkanya mencapai 12 ribu kasus. Jadi ini menjadi rekor baru selama saya tangani TBC,” kata Iman dikutip dari laman Antara, Selasa (17/1/2023).

Dia menyampaikan bahwa bakteri penyebab tuberkulosis masih menyebar di lingkungan permukiman warga dan rendahnya penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) membuat risiko penularan penyakit tersebut meningkat.

“Karena kuman TBC di sekitar kita ini banyak, cuma kita tidak sadar, dan masyarakat terus terkena TBC tanpa selesai-selesai karena memang PHBS kita juga kurang,” katanya.

Iman mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Aceh menargetkan penemuan 20 ribu kasus TBC pada 2022, tetapi kasus yang berhasil ditemukan dan ditangani hanya sekitar 12 ribu.

“Jadi 12 ribu kasus itu yang tercatat. Kalau kita persentase ke target kita yang 20 ribu, sebenarnya angkanya itu sudah lumayan menggembirakan. Karena sebelumnya, tingkat penemuan TBC di Aceh ini tidak pernah mencapai 10 ribu kasus (per tahun),” ia menjelaskan.

Pendeteksian kasus TBC di Provinsi Aceh antara lain dilakukan dengan tes cepat molekuler (TCM). Sebanyak 49 alat tes cepat molekuler sudah disediakan di rumah sakit maupun puskesmas di wilayah itu.

“Pendeteksian kita masih menggunakan tes cepat molekuler sementara, dan memang dari beberapa kabupaten/kota, itu menjadi kunci yang betul-betul efektif,” kata Iman.

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang terjadi akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis, kuman yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan.

Upaya penanggulangan penyakit itu mencakup penemuan kasus serta pengobatan pasien hingga sembuh.

Gejala tuberkulosis antara lain batuk selama lebih dari dua minggu, sesak nafas, dan berkeringat pada malam hari walau tidak melakukan aktivitas.

Orang yang mengalami gejala-gejala itu sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan serta memakai masker dan menerapkan etika batuk dan bersin, termasuk menutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam, menaruh sampah pada tempatnya, serta mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Shares: