News

Teheran: Tak Ada Pembicaraan dalam Situasi Apapun dengan AS

Ilustrasi pasukan Hizbullah Libanon merupakan salah satu kekuatan cadangan militer Iran di Timur Tengah | Foto: Tribunnews

TEHERAN (popularitas.com) – Iran tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) dalam keadaan apa pun. Hal itu, kata seorang pejabat, lantaran AS tidak menghormati hak-hak republik Islam tersebut.

“Kami sudah mengatakan dengan jelas, selama hak-hak bangsa kami tidak terpenuhi, selama kata-kata tidak berubah menjadi tindakan, jalan kami akan tetap sama seperti sekarang,” kata Keyvan Khosravi, juru bicara National Supreme Dewan Keamanan, seperti dikutip oleh kantor berita resmi IRNA, Kamis (23/5/2019).

“Tidak akan ada pembicaraan dalam situasi apa pun,” tegasnya.

Khosravi mengatakan, ada peningkatan dalam jumlah delegasi resmi yang melakukan perjalanan ke Iran dari berbagai ibu kota. Namun dia menyebut kebanyakan dari mereka datang atas nama AS.

“Tanpa kecuali kami menanggapi dengan pesan kekuatan, alasan dan perlawanan bangsa Iran, sejalan dengan kebijakan kami,” kata dia, menambahkan.

Menteri Luar Negeri Oman Yusef Bin Alavi tiba di Teheran, Senin (20/5), diikuti oleh Direktur Politik Kementerian Luar Negeri Jerman Jens Plotner pada Kamis (23/5).

Oman memainkan peran penting dalam menyatukan negosiator Iran dan AS untuk pembicaraan awal yang akhirnya mengarah pada kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan negara-negara besar termasuk Amerika Serikat.

Namun, pada Mei 2018, Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi yang sudah dicabut sebagai imbalan karena Iran meningkatkan kembali program nuklirnya.

Dengan ketegangan yang makin memuncak antara kedua belah pihak, situasi kian memanas peningkatan setelah AS mencap Pengawal Garda Revolusi Iran sebagai “organisasi teroris asing”.

AS juga mengerahkan kelompok kapal induk dan pengebom B-52 ke Timur Tengah atas dugaan “ancaman” Iran.*

Sumber: iNews

Shares: