POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menegaskan, pernyataan dirinya mengenai boleh atau tidaknya perayaan valentine day di Aceh, yang kemudian di beritakan secara luas media massa nasional, merupakan intepretasi yang dipahaminya secara kurang tepat atas pertanyaan para wartawan.
Kepada media ini, Rabu (14/2), Irwandi menceritakan, saat keluar dari istana Wapres, ada sekian banyak wartawan, nah, sambungnya, ada salah satu rekan jurnalis kita yang jaraknya dengan saya agak jauh, dan mempertanyakan sesuatu hal yang tidak jelas saya tangkap maksudnya.
Karena suara sangat ramai, saya mengira pertanyaan rekan jurnalis itu masalah perayaan tahun baru yang sudah berlangsung dua bulan lalu, dan itu secara jelas saya jawab soal itu. “Saya mengira pertanyaan rekan kita itu soal pelaksanaan tahun baru di Aceh yang sudah selesai,” terangnya.
Sebab saya mengira pertanyaan soal tabu baru, maka saya jelaskan bahwa di Aceh masalah tahun baru tidak ada larangan secara khusus oleh Pemerintah Aceh, dan mungkin akan dipertimbangkan, dan ada saya terangkan juga, ada kabupaten di Aceh yang mengeluarkan imbauan, dan hal itu tidak perlu saya tangani, begitu saya jawab, jelasnya.
Jika saya mendengar dengan baik, bahwa itu pertanyaan soal valentine day, sudah pasti secara tegas saya katakan bahwa Aceh yang melaksanakan syariah Islam, tidak ada perayaan perayaan tersebut, dan saya sendiri tidak mengerti apa Valentin day, terangnya.
Atas dasar itulah dirinya kembali menegaskan bahwa, tidak ada perayaan Valentine day yang dibolehkan oleh Pemerintah Aceh, dan dirinya selaku gubernur telah memerintahkan secara tegas, terutama kepada polisi syariah, jika ada kegiatan yang dimaksudkan sebagai perayaan hal tersebut, tugas mereka untuk menegaskan aturan.
Jadi, atas persoalan itu, jikapun kemudian ada yang tetap ingin membully saya, silahkan saja, tapi saya tegaskan sikap saya bahwa Valentine itu tidak ada. “Mau bully saya atas masalah itu yah silahkan saja,” katanya.
Reporter : Saky