News

Wali Murid Ingin Sekolah Normal Secara Tatap Muka

Dewan Soroti Sekolah yang Tak Kunjung Buka

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Sejumlah wali murid di Kota Lhokseumawe menginginkan proses belaja mengajar tahun ajaran baru 2020-2021 berlangsung secara tatap muka. Tetapi sekolah diminta harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.

Asma Wati (45) warga Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe mengaku, anaknya sekarang mondok di pesantren. Meskipun pandemi Covid-19 belum ada tanda-tanda berakhir, ia mengaku ingin anaknya dapat belajar secara tatap muka.

“Meski covid-19, saya sudah mengizinkan anak kembali melanjutkan aktifitas belajar di pondok-pasantren dari dua pekan yang lalu, meskipun saya khawatir apabila tertular virus corona tapi saya juga yakin dengan adanya aturan protokol kesehatan maka tidak terjadinya penularan,” kata Asma Wati, Selasa (7/7/2020).

Kata Asma, ia tidak setuju apabila sekolah sistim daring berlangsung, alasanya hal itu tak membuat anaknya fokus belajar. Selain itu dirinya mengaku sedikit kesulitan untuk memenuhi fasilitas dan kebutuhan proses belajar daring itu.

“contohnya saja, anak saya karena belajar daring itu harus menambah pengeluaran kebutuhan untuk membeli fasilitas dan kouta internet, hal itu sangat berat, belum lagi anak saya tidak terlalu fokus belajar,” keluhnya.

Hendrik Maulana (35) warga Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe mengaku kurang setuju bila pembelajaran daring terus berlanjut. Dia menilai, belajar secara daring kurang maksimal.

Kendati demikian, bila mengharuskan siswa belajar daring, sebutnya, ia juga siap mengikutinya, karena pandemi Covid-19 di Aceh belum berakhir.

“Jika boleh memilih lebih baik belajar tatap muka karena belajar secara tatap muka lebih maksimal dan lebih cepat dipahami oleh anak-anak,” ujarnya Hendrik

Wali murid berharap kepada pemerintah, dalam memutus rantai penularan virus corona, pemerintah jangan hanya memperketat protokol kesehatan di area sekolah belajar, namun juga ditempat lainya seperti wisata dan tempat keramaian lainya.

“Memurut saya, jangan hanya di sekolah saja, apabila sekolah harus belajar daring demi memutus rantai penyebaran virus corona bagaimana di tempat keramaian lainya masih tak diperketat protokol kesehatan, kan sama aja. Kita berbicara bukan tidak setuju tapi berbicara perbandingannya, kita berharap pemerintah memberi solusi yang tepat,” harapnya.[acl]

Reporter: Risky

Shares: