HukumNews

Wartawan Kecewa Tidak Diberikan Izin Meliput Rohingya

Uni Eropa Beri Bantuan untuk Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe
Warga mengevakuasi pengungsi Rohingya dari atas kapal. (popularitas/Risky)

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Para wartawan Lhokseumawe / Aceh Utara kecewa terhadap pihak petugas keamanan yang tidak memberikan akses meliput pengungsi Rohingya yang sudah berada di bekas Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe.

“Kami sangat kecewa terhadap petugas yang menjaga dan menghadang kami masuk ke dalam untuk meliput berita kelanjutan WNA Rohingya saat ini, hingga saat ini pada pukul 13.20 WIB, kita tak kunjung diberikan masuk,” kata Rahmad, seorang wartawan, Jumat (26/6/2020).

Lebih lanjut Rahmat mengatakan, dirinya dan wartawan lainnya sangat menyesali dan kecewa terhadap petugas TNI yang telah menghambat kerja wartawan, banyak sekali momen penting yang harus diliput terkait perkembangan para pengunsi itu.

“Sayangnya para wartawan yang datang jauh-jauh dari Banda Aceh bahkan dari luar Aceh harus terhenti bekerja karena dihadang oleh aparat TNI di gerbang kantor ini, alas an mereka karena mengikuti perintah Atasan, kami sangat kecewa hingga saat ini tak ada berita yang bisa dilaporkan kepada masyarakat. Tak hanya itu, kita juga heran kenapa aparat TNI yang bertugas menjaga gerbang seharusnya Polri,” keluh Rahmad.

Seperti diberitakan sebelumnya bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe, yang saat ini dihuni pengunsi 100 orang WNA Rohingya dijaga ketat, warga dan wartawan dilarang masuk, Jumat (26/6/2020).

Amatan popularitas.com di lokasi itu, wartawan yang ingin masuk untuk melakukan peliputan terhadap WNA Rohingya, dihadang oleh petugas berseragam lengkap di pintu gerbang kantor itu.

Terlihat wartawan yang menunggu izin masuk dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.20 WIB. Belum diizinkan masuk untuk meliput.

Begitu juga tak sedikit masyarakat yang mengetahui keberadaan para Rohingya itu berdatangan ingin melihat namun tak diberi izin masuk, hanya boleh menitipkan sumbangan berupa pakayan dan makanan yang diterima.

Saat wartawan bertanya kepada petugas yang menjaga pintu gerbang, mereka hanya menjawab “Maaf bang, tidak diperbolehkan masuk ke dalam, ini perintah Atasas,” jawab petugas berbaju loreng yang menjaga ketat gerbang itu. [acl]

Reporter: Risky

Shares: