NewsTeknologi

Website popularitas.com alami peretasan

Website popularitas.com alami peretasan
Upaya login ilegal ke website popularitas.com. Foto: Dok. Tim IT Popularitas.com

POPULARITAS.COM – Website popularitas.com mendapatkan serangan hacker, dan upaya peretasan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Akibatnya, website sempat mengalami down, dan tidak bisa diakses.

Peretasan tersebut diketahui sejak Jumat (4/11/2022), dan dari tracing yang dilakukan oleh tim IT, hacker melakukan serang dengan mencoba masuk ke sistem admin web. Caranya, penyusup mencoba membangun script dengan pemodelan tertentu, dan menciptakan boot untuk melakukan jutaan kali percobaan masuk ke dalam sistem admin web.

Upaya peretasan dengan cara itu, dibaca oleh server sebagai kegiatan ilegal, dan akibatnya sistem melakukan suspend, dan dampaknya website menjadi down.

Pemred Popularitas.com, Hendro Saky, menilai upaya peretasan tersebut, ada kaitannya dengan berita yang diwartakan oleh popularitas.com tentang instansi tertentu, dan pemberitaan itu membuat gerak pihak yang bersangkutan.

Maksud peretas masuk ke dalam sistem admin, adalah untuk menguasai sistem, dan kemudian akan menghancurkan dan menghapus semua informasi di dalamnya, atau bisa saja pemberitaan terkait dengan instansi tersebut.

Menurut Hendro Saky, peretasan yang dilakukan tersebut, adalah bentuk pelanggaran kebebasan pers. Ia berpendapat, seharusnya jika ada pihak yang dirugikan dari sebuah produk pemberitaan, dapat melakukan upaya-upaya hukum melalui Dewan Pers, bukan justru melakukan peretasan.

Pihaknya tengah mempelajari kasus ini, dan mengumpulkan semua bukti-bukti digital yang ada, untuk kemudian dapat melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib. Namun kendala yang mungkin saja akan dihadapi jika kasus ini bergulir, maka barang bukti akan diambil pihak berwajib untuk dipelajari, dan dampaknya kegiatan dan akvitas pemberitaan tidak dapat dilakukan.

“Kita akan pelajari dulu baik buruknya sebelum ambil langkah hukum,” tukas Hendro Saky.

Dirinya juga menyayangkan adanya upaya pembungkaman kerja-kerja jurnalistik di Aceh dengan cara-cara ilegal dan peretasan tersebut. Patut diduga, asumsi awal yang didapatkan pihaknya, akvititas peretasan itu dilakukan oleh ahli IT, dan dipastikan ada pesanan dari pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dari pemberitaan popularitas.com.

“Soal siapa yang membiayai tidak tau, tapi dugaan mengarah pada akvititas instansi yang sebelumnya disorot oleh popularitas.com,” tandas Hendro Saky kemudian.

Shares: