KesehatanNews

98 persen kasus stunting di Banda Aceh berasal dari keluarga perokok

Satgas tindak enam pelanggar KTR di Banda Aceh
Ilustrasi, kawasan tanpa rokok. (suara.com)

POPULARITAS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh menyebutkan bahwa 98 persen kasus stunting di pusat ibu kota Provinsi Aceh itu berasal dari keluarga perokok.

Hal tersebut disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Banda Aceh, Supriyadi dalam kegiatan “Capacity Building Da’is Perkotaan dalam KTR Qanun No. 5 Tahun 2016 Kota Banda Aceh”, yang berlangsung di Dinas Syariat Islam Banda Aceh, Kamis (25/1/2024).

“Laporan dari tim penanganan stunting, berdasarkan hasil survei, 98 persen kasus stunting di Banda Aceh berasal dari keluarga perokok. Karena merokok ini pengaruhi kesehatan keluarga,” katanya.

Oleh karena itu, Supriyadi meminta para da’i perkotaan untuk terlibat aktif dalam mensosialisasikan bahaya merokok, terutama bagi generasi muda.

“Saya berharap para da’i bantu kita sosialisasi terkait bahaya merokok dan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Perlu diingat bahwa rokok sesuatu yang tidak bermanfaat dan merusak kesehatan,” ujar Supriyadi..

Dinkes Banda Aceh sendiri, kata Supriyadi, sudah melakukan berbagai upaya dalam menekan jumlah angka perokok di kota itu, salah satunya melalui penyuluhan di gampong-gampong melalui posyandu.

Dalam kesempatan itu, dia juga berharap peran aktif para pemuka agama untuk menyampaikan bahaya merokok saat mengisi kegiatan keagamaan di masjid-masjid maupun tempat ibadah lainnya.

Kegiatan “Capacity Building Da’is Perkotaan dalam KTR Qanun No. 5 Tahun 2016 Kota Banda Aceh dilaksanakan oleh lembaga The Aceh Institute. Dinkes Banda Aceh mengapresiasi kegiatan seperti ini.

“Kita mengapresiasi kegiatan ini, semoga semakin banyak masyarakat yang sadar akan bahaya merokok,” pungkasnya.

Shares: