EkonomiNews

Aceh Alami Inflasi 0,19 Persen pada Bulan November

Aceh terjadi deflasi 0,15 persen di Agustus 2023, sementara inflasi tahunan 2,39 persen
FOTO : ilustrasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat terjadi inflasi pada bulan November 2020 sebesar 0,19 persen. Sementara tingkat Inflasi di Aceh dari Bulan Januari – November 2020 sebesar 2,58 persen.

Angka tersebut lebih rendah dari inflasi pada November 2019 (year to date/ydt) sebesar 2,76 persen. Kota penyumbang inflasi yakni di Kota Banda Aceh sebesar 0,19 persen, Lhokseumawe 0,30 persen. Sementara di Meulaboh terjadi deflasi sebesar 0,01 persen.

“Secara agregat, Aceh (Gabungan 3 Kota) pada bulan November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurijal dalam keterangannya, Selasa (1/12/2020).

Inflasi terjadi di Aceh karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,67 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,21 persen.

Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,16 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen.

Sedangkan beberapa komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi, yaitu daging ayam ras sebesar 0,10 persen, bawang merah sebesar 0,09 persen, tukang bukan mandor sebesar 0,05 persen, jeruk nipis/limau, udang basah, telur ayam ras, semangka masing-masing sebesar 0,02 persen, jeruk, kangkung, dan cabai hijau, pisang, ikan kerapu/ikan garopa, salak dan ayam hidup masing-masing sebesar 0,01 persen.

“Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2020 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada November 2020 terjadi inflasi sebesar 0,19 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,30 pada Oktober 2020 menjadi 105,50 pada November 2020,” ujarnya.

Shares: