News

BMKG ingatkan warga Aceh waspadai banjir dan longsor

Masyarakat Aceh Timur diminta siaga banjir
Ilustrasi, banjir di Aceh Utara, Rabu (5/10/2022). Foto: Humas Polda Aceh

POPULARITAS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ingatkan warga Provinsi Aceh agar mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor yang dipicu curah hujan tinggi dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

“Waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan lainnya akibat hujan lebat,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Stya Juangga Dirta, dikutip dari laman Antara, Kamis (17/8/2023).

Ia menjelaskan, hingga tiga hari ke depan wilayah Aceh masih berpotensi terjadi hujan di beberapa wilayah, yang dipengaruhi adanya daerah belokan angin dan konvergensi di wilayah tersebut.

Selain itu, juga didukung adanya kenaikan suhu muka laut di wilayah Samudera Hindia sehingga meningkatkan potensi penguapan yang berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Tanah Rencong itu.

Ia menyebutkan daerah yang berpotensi diguyur hujan, yakni Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan wilayah Pulau Aceh di Aceh Besar.

“Wilayah tersebut berpotensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang,” ujarnya.

Untuk kecepatan angin di wilayah Aceh dalam beberapa hari tersebut berpotensi antara 10-30 kilometer per jam.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan potensi gelombang laut tinggi di beberapa perairan laut Aceh yang mencapai 4 meter, seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, serta Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya.

Sementara untuk perairan daerah penyeberangan Banda Aceh-Sabang dan penyeberangan Meulaboh-Kepaulauan Sinabang berpotensi tinggi gelombang laut antara 0,50 meter hingga 2,5 meter.

“Para nelayan perlu waspada demi menjaga keselamatan saat melaut,” ujarnya.

Di sisi lain, BMKG menyebut untuk potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Aceh dalam beberapa hari ini tergolong minim, meski di puncak musim kemarau. Per hari ini, pihaknya juga belum mendeteksi ada titik panas (hotspot) yang dapat memicu kejadian karhutla.

“Potensi hujan saat ini wilayah Aceh masih tinggi, khususnya besok dan lusa, potensi karhutla juga minim, artinya potensi tetap ada namun kemungkinan terjadinya kecil,” ujarnya.

Shares: