HukumNews

BNN: Aceh peringkat lima pengguna narkoba tertinggi di Indonesia

BNN gagalkan peredaran 6,99 kilogram sabu-sabu di Aceh
Ilustrasi, para pelaku yang diduga menyelundup narkoba jenis sabu 101 kilogram dari Malaysia dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Selasa (3/11/2020). FOTO: Muhammad Fadhil/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh Brigjen Pol Sukandar mengungkapkan bahwa Aceh merupakan salah satu provinsi dengan tingkat prevalensi pengguna narkoba tertinggi di Indonesia. Secara nasional, Aceh berada di peringkat lima.

Adapun secara nasional, prevalensi pengguna narkoba di Indonesia tahun 2021 sekitar 1,95%. Angka tersebut naik 0,15% dari tahun sebelumnya yaitu 2019 yakni sebesar 1,80%.

Berdasarkan data tersebut, maka ada sekitar 3,99 juta jiwa di Indonesia yang sudah terpapar narkoba. Menurut Sukandar, peningkatkan prevalensi ini akibat meningkatnya pasar terhadap barang haram tersebut.

“Secara nasional, prevalensi Aceh itu berada di peringkat 5, kalau Gorontalo peringkat 7. Kos-kosan dan hotel menjadi tempat paling sering pengedar memasarkan narkoba,” ucap Sukandar saat silaturahmi ke Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Jumat (12/5/2023).

Untuk itulah, dirinya berharap USK dan BNN dapat bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini. Apalagi sebagai perguruan tinggi, USK memiliki ribuan mahasiswa yang saat ini merupakan salah satu pihak yang paling rentan terpapar narkoba.

Mantan Kepala BNNP Gorontalo tersebut mengatakan, pertemuan ini bertujuan untuk membangun kembali jalinan komunikasi antara BNN Aceh dengan USK. Sebab dirinya menilai, kemitraan kedua institusi ini sangatlah penting untuk mendukung kerja BNN Aceh.

“Khususnya dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa,” kata jenderal bintang satu itu.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK, Prof Mustanir menyambut baik kunjungan silaturahmi Kepala BNNP Aceh ini. Dirinya pun secara terbuka menyatakan siap terkait peluang-peluang kerja sama dengan BNNP Aceh. Misalnya, terkait program rehabilitasi narkoba yang selama ini turut menjadi perhatian BNNP Aceh.

“USK punya SDM dan rumah sakit pendidikan untuk itu. Jadi insyaAllah USK kita siap untuk kerja sama terkait program rehabilitasi ini,” pungkasnya.

Shares: