NewsParlementaria DPR Aceh

DPRA Minta Pemerintah Upayakan Pembebasan Enam Nelayan Aceh di India

BANDA ACEH (popularitas.com) – Anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky meminta pemerintah untuk mengupayakan pembebasan terhadap enam nelayan Aceh yang ditahan otoritas India.

Hal itu disampaikan Iskandar saat melakukan interupsi di sela-sela sidang paripurna pelantikan pimpinan DPR Aceh di Gedung DPRA setempat, Jumat, 15 November 2019 sore.

“Sebagai wakil kepala pemerintah Republik Indonesia, Pak Plt Gubernur, mohon keenam warga Aceh ini atas nama Munazir, Kaha, Azman, dan tiga lainnya yaitu Ibnu Gazar, Putra dan Dendi untuk dilakukan upaya-upaya agar dibebaskan,” kata Iskandar.

Menurut Iskandar, keenam nelayan itu tak sengaja memasuki wilayah perairan India. Sehingga, hal itu dapat menjadi alasan agar keenam warga Tanah Rencong tersebut dilepas.

Beberapa waktu lalu, kata Iskandar, dirinya sudah mencoba membangun komunikasi dengan KBRI di New Delhi. Namun, belum ada hasilnya. Karena itu, ia berharap pemerintah Aceh juga ikut turun tangan.

“Kita sudah pernah berkomunikasi dengan KBRI New Delhi, terkait dengan perkembangan respon apakah mereka bisa dibebaskan atau tidak belum mendapat informasi sampai dengan hari ini,” jelas Iskandar.

Seperti diketahui, tiga nelayan Aceh yang ditahan otoritas India mengaku rindu keluarga. Ketiga nelayan dimaksud adalah adalah Pawang Munazir, dan dua anak buah kapal yakni Kaharuddin dan Azman Syah.

Mereka pergi melaut sejak 17 September 2019 dan tidak pernah kembali ke kampung halaman. Belakangan diketahui ketiganya sudah ditangkap oleh otoritas India karena memasuki wilayah mereka.

Selain ketika nelayan itu, sebelumnya pada 22 Maret 2019, otoritas India juga telah menahan tiga nelayan Aceh lainnya, yakni Gazar, Dendi dan Putra Haris.

Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek menyebutkan, otoritas India bakal menggelar sidang terhadap ketiga nelayan tersebut.

Saat ini, pihak coast guard India telah melimpahkan berkas pemeriksaan terhadap ketiganya ke Ministry of External Affairs/MEA (Kementerian Luar Negeri India) dan Ministry of Home Affairs/MHA (Kemdagri India). Selanjutnya berkas itu akan dilimpahkan ke pengadilan untuk segera disidangkan.

“Sesuai informasi kepala penjara, selain tiga nelayan di atas (Munazir cs), terdapat tiga nelayan lainnya yang dilaporkan ditangkap oleh Indian Coast Guard tanggal 22 Maret 2019, dan kemudian dibawa ke Port Blair pada tanggal 25 Maret dan pada tanggal 4 April ditahan di District Jail Andaman dan Nicobar,” pungkasnya.*(C-008)

Shares: