News

Empat Perawat Hemodialisa di RSUCM Positif Covid, Pasien Sempat Terbengkalai

Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) Aceh Utara. (Popularitas.com/Rizkita)

POPULARITAS.COM –  Keluarga pasien rawat jalan di ruang Hemodialisa (ruang proses membersihkan dan menyaring darah) di Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) Aceh Utara mengeluhkan ketiadaan perawat, sehingga pasien sempat terbengkalai tak mendapat pelayanan.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang keluarga pasien Husaini Lukman (51), Warga Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Ia mengatakan para pesien sudah hadir ke rumah sakit dari pukul 07.00 Wib, namun pasien baru diberi layanan cuci darah pukul 11.00 Wib.

“Saya dan pasien lainnya sudah menunggu berjam-jam namun tim medis belum ada di rumah sakit, sekitar baru 20 menit lalu mereka diberi pelayanan itupun mereka rapat dulu, saat ditanya mereka tidak menjawab, seharusnya koordinasi sehingga pasien tak menunggu,” ungkapnya kepada wartawan Jumat (16/10/2020).

Husaini Lukman khawatir kendati jika istrinya tak segera mendapat pelayan seperti dijadwalkan, maka bisa terjadi hal yang tak diinginkan. Tak hanya istrinya yang sempat tak tertangani pagi tadi, namun belasan pasien lainnya juga.

“Kita mengerti kondisi saat ini sedang pandemi covid 19, namun pasien yang harus cuci darah ini juga tidak boleh terlambat dalam penanganan maka akibatnya fatal, kita berharap hal ini tak terulang kembali,” keluhnya.

Sementara itu Humas Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) Aceh Utara, Jalalluddin menanggapi terkait pasien rawat jalan di ruang Hemodialisa sempat terkendala, namun ia mengatakan hanya satu jam dan saat ini semua sudah teratasi dengan baik.

“Kita akui tadi sedikit terhambat, itu karena empat tim medis di ruang Hemodialisa positif terpapar virus corona atau covid 19, maka dari itu kita kekurangan perawat, namun hasil rapat tadi sudah ada penambahan empat tim medis ke ruang tersebut dan saat ini sudah kembali normal,” ungkap Jalaluddin.

Diketahui jumlah keseluruhan perawat di ruang hemodialisa sebanyak 12 perawat, namun ditengah pandemi seperti ini empat perawat dipindahkan ke ruang pinere.

“Perawat yang tersisakan hanya enam orang, jadi terhambat karena perawat kualahan melayani pasien selama 24 jam. Jadi ada rapat beberapa pihak untuk penambahan perawat, karena 6 perawat tidak cukup melayani 50 pasien perhari,” pungkasnya.

Editor: dani

Reporter : Rizkita

Shares: