News

Info cuaca hari ini : Aceh cerah pagi dan hujan ringan malam

Info cuaca hari ini : Banda Aceh cerah
Ilustrasi - Cuaca cerah berawan. ANTARA/Shitterstock/pri. (ANTARA/Shitterstock)

POPULARITAS.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prakirakan sejumlah wilayah di Aceh cerah pada pagi hari dan berpotensi hujan ringan malam harinya.

Sementara itu, sejumlah daerah lainnya, diprakirakan akan hujan deras disertai petir dan angin kencang.

Demikian Prakiraan cuaca yang dikutip dari laman resmi BMKG, Minggu (11/2/2024).

Selain Aceh, sejumlah daerah lainnya yang juga diprakirakan cerah adalah, Banten, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Sementara, daerah yang berpotensi hujan lebat adalah, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara Barat.

 

Berikutnya ialah provinsi, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara serta papua yang juga diprakirakan mengalami hujan lebat.

Data tersebut juga menyampaikan peringatan dini terjadinya hujan lebat disertai kilat/petir serta angin kencang, secara khusus berpotensi menyasar provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Tengah.

Selain itu, BMKG pun memprediksi sejumlah provinsi lain, seperti Aceh, Banten, Sumatera Utara dan Sumatera Barat mengalami cuaca cerah pada pagi dan siang hari dan sedikit hujan ringan pada malam hari.

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan bahwa upaya kesiapsiagaan cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi mesti ditingkatkan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Menurutnya, merujuk hasil analisa cuaca yang dilakukan tim diketahui setidaknya hingga periode 15 Februari 2024 curah hujan tinggi rata-rata berkisar 150 mm – 300 mm, dan bahkan berpotensi lebih dari itu.

Potensi tersebut timbul berdasarkan fakta kondisi dinamika atmosfer yang terpantau cukup signifikan. Pemicu-nya berasal dari adanya penguatan angin Monsun Asia dan aktifnya gelombang ekuator rossby – kelvin.

Adapun kedua fenomena itu sebagai faktor pembentuk awan hujan, pola belokan angin, dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia. “Informasi ini hasil pengamatan saintifik maka mesti direspons dengan semangat meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi oleh semua pihak untuk meminimalisir risiko dampak bencana,” tuturnya.

Shares: