EdukasiNews

Ini kata pakar mikroekspresi tentang penampilan Ganjar Pranowo saat debat

HUT PDIP Perjuangan ke-51, Ganjar Pranowo pastikan hadir, Jokowi absen
Capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berjalan usai tiba di lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. (ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA)

POPULARITAS.COM – Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, saat debat ketiga capres, Minggu (8/1/2024), mengenakan seragam hijau lumut dan layaknya baju seorang pilot.

Jaket bomber yang dikenakan Ganjar Pranowo saat debat, banyak mengundang decak kagum dan penasaran masyarakat.

Menurut pakar mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Monica Kumala Sari, penampilan Ganjar Pranowo dengan bomber jacket dan dilengkapi dengan emblem serta kacamata hitam, timbulkan reaksi visual masyarakat beri pesan non-verbal yang kuat.

Penampilan Ganjar Pranowo saat debat itu, sambung Monica, gambarkan mereka adaptif dan sajikan kebaruan melalui penampilan yang berbeda di tiap debat.

Pesan lainnya yakni menjunjung tinggi Indonesia yang beragam, yang dinilai secara konsisten ingin disampaikan.

Monica mengatakan sekitar 65 – 75 persen manusia memiliki kecenderungan untuk lebih mudah menangkap dan memahami pesan visual daripada pesan verbal. Visualisasi informasi, sambung dia, dapat memberikan dampak yang kuat dan cepat terhadap pemahaman serta retensi informasi oleh manusia.

Menurut Monica, gaya Ganjar dan Mahfud ini merupakan ciri khas yang ditampilkan Presiden Jokowi dalam membentuk persepsi publik. Dia lantas bertanya-tanya alasan gaya ini tidak diadopsi pasangan Prabowo-Gibran yang mendapatkan dukungan kuat dari Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, dia menilai penampilan Ganjar pada debat semalam berpengaruh terhadap performa keunggulannya.

Ganjar sepanjang debat menampilkan postur high power atau kekuatan tinggi, didukung ekspresi wajah, bahasa tubuh, intonasi dan nada suara yang sesuai dengan persepsi publik yang berpendapat dia unggul.

“Apakah penampilan tersebut berpengaruh terhadap performa keunggulan debat ketiga pasangan calon nomor urut 3? Tentu,” kata dia.

Merujuk analisis sentimen publik yang dilakukan oleh Drone Emprit, dikatakan sentimen positif publik sebesar 72 persen dengan analisa emosi yang dipersepsikan sebagai tokoh yang dinilai santai dalam debat serta menjadi penengah dari pertikaian tajam antara calon presiden nomor urut 1 dan 2.

Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Shares: