Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehNews

Malam Ini Nissa Sabyan Hibur Warga Bireuen

BIREUEN (popularitas.com) – Grup musik Sabyan Gambus akan tampil pada penutupan Aceh International Percussion (AIPER) tahun 2019 di Stadion Cot Gapu, Bireuen, Selasa, 15 Oktober 2019 malam ini. 

Nissa Sabyan dan kawan-kawan akan menghibur warga Bireuen dengan tembang-tembang religinya. Dijadwalkan, mereka akan tiba di Bireuen pada Selasa, 15 Oktober 2019 siang.

Koordinator Acara, Ivan Haekal menyebutkan, pihaknya sudah siap 100 persen menyambut kedatangan Nissa di Bireuen. Pemilik single berjudul “Ya Maulana” itu akan tampil sekitar pukul 21.30 WIB.

Selain Nissa, penutupan juga dimeriahkan dengan sejumlah penampilan lainnya, seperti Duta Aceh di Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2 Indosiar, (Cut LIDA 2).

“InsyaAllah persiapan sudah maksimal, sebelumnya juga ada penampilan dari Tanjung Pura, Papua, Koda Aceh, Rangkang Sastra Bireuen, Cut Lida,” kata Ivan saat dihubungi popularitas.com, Selasa, 15 Oktober 2019.

Aceh International Percussion (AIPER) tahun 2019 sudah berlangsung sejak Sabtu, 12 Oktober 2019.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, mengharapkan dengan terselenggaranya event ini, bisa menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang ke Aceh. Tujuannya, mempromosikan Aceh khususnya alat musik perkusi rapai kepada dunia.

“Rapai merupakan instrument perkusi khas Aceh memiliki nilai tinggi. Namun, butuh usaha untuk mengenalkannya ke pasar dunia. Selain itu, dengan mengapresiasi kesenian, khususnya perkusi modern dan tradisional Aceh, akan menjadi salah satu cara menghilangkan sekat pemisah yang menjadikan kesan kuno pada tradisi. Masing-masing memiliki kelebihan dan nilai sendiri. Dan, rapai, layak menjadi salah satu instrument perkusi dunia,” kata Jamaluddin.

Sasaran dilaksanakan program ini agar memantik antusias masyarakat Aceh menggalakkan kembali seni dan budaya daerah. Selain itu, memicu semangat kawula muda dan masyarakat umum lebih mengenal serta belajar mengenai kesenian musik tradisional yang berhubungan dengan perkusi modern atau tradisional.

“Sasaran lainnya yakni menyuguhkan penampilan kolaborasi perkusi modern dan tradisional mengandalkan gemuruhnya suara perkusi serta menggali minat, potensi, dan kreativitas pecinta musik perkusi Aceh. Kami memohon dukungan seluruh masyarakat untuk menyukseskan kegiatan ini,” pungkas Jamaluddin.* (C-008)

Shares: