News

Masih Banyak Warga Lhokseumawe yang Abai Terapkan Protokol Kesehatan

Suasana Kota Lhokseumawe tampak ramai, meski berstatatus zona merah. (popularitas/Risky)

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Pasca penetapan bahwa di provinsi Aceh ada 9 daerah yang masih berstatus zona merah dan salah satunya Lhokseumawe, namun masyarakat masih belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan Covid-19 untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan khususnya Aceh seperti saat ini, masyarakat sepatutnya mematuhi aturan physical distancing. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), physical distancing atau menjaga jarak merupakan salah satu cara efektif dalam menghentikan laju pandemi Covid-19.

Sayangnya aturan aturan tersebut seperti pakai masker dan jaga jarak nampaknya masih belum ditaati oleh sebagian warga Lhokseumawe. Sebab, pusat keramaian masih minim masyarakat menggunakan masker dan setiap kafe masih kurang kesadaran masyarakat untuk tidak duduk berdekatan meski Lhokseumawe berstatus zona merah.

Amatan popularitas.com di lokasi, suasana Kota Lhokseumawe masih padat, pertokoan dan pedagang jajanan kaki lima, kafe, pasar masih tetap berjualan seperti biasanya, bahkan pelanggan kafe terlihat masih padat berdekatan tanpa memakai masker.

Padahal dalam surat Gubernur Aceh, dari daftar kabupaten kota yang masuk zona merah, agar melaksanakan penerapan tetap di rumah, kecuali untuk kebutuhan pokok dan obat-obatan, mengawasi dan membubarkan keramaian dan orang berkumpul dengan memberdayakan Satpol PP dan WH Kabupaten/Kota serta TNI/Polri.

Salah satu pendatang disalah satu kafe Lhokseumawe, Fajar kepada Popularitas mengatakan, meski zona merah ditetapkan dirinya terpaksa keluar rumah dan masih beraktifitas di luar rumah, hal itu dilakukannya karena tuntutan ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan keluarganya itu.

“Seperti saat ini, saya duduk di warung kopi membutuhkan jaringan internet yang telah disediakan di kafe ini untuk kebutuhan kerja saya, bagaimana nasip perekonomian keluarga saya apabila tetap dirumah, untuk bantuan daripemerintah seperti BLT atau dana lainya tak mencukupi untuk bertahan hidup selama sebulan, namun saya berusaha menjaga kebersihan, jaga jarak dan memakai masker,” kata Fajar.

Reporter: Risky

Shares: